5 Desa di Wisata Labuan Bajo, Nikmati Wisata Berkelanjutan

24 Apr 24

Labuan Bajo, sebuah kota kecil yang terletak di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, telah menjadi sorotan dunia sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas Indonesia. Namun, pesona Labuan Bajo tidak hanya terbatas pada keindahan alamnya yang menakjubkan. Di sekitar kota ini, terdapat sejumlah desa yang menawarkan pengalaman wisata berkelanjutan yang tak terlupakan. Dari desa-desa yang dikenal sebagai "desa di atas awan" hingga perkampungan megalitikum yang kaya akan sejarah, Labuan Bajo memiliki ragam destinasi yang menarik untuk dijelajahi.

Desa-desa di sekitar Labuan Bajo tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga mempersembahkan kesempatan bagi para wisatawan untuk menyelami kehidupan dan budaya lokal yang autentik. Dengan menjaga keberlanjutan lingkungan dan melestarikan warisan budaya, desa-desa ini telah menjadi contoh yang menginspirasi dalam mempromosikan pariwisata berkelanjutan. Dari upaya pelestarian lingkungan hingga praktik pertanian yang berkelanjutan, setiap desa memiliki cerita uniknya sendiri yang siap untuk ditemukan.

1. Desa Wae Rebo: Menjelajahi Situs Warisan Dunia di Atas Awan

Desa Wae Rebo menjadi salah satu destinasi yang paling menarik untuk dikunjungi di sekitar Labuan Bajo. Terletak di Kampung Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur, desa ini dikenal sebagai "desa di atas awan". Daya tarik utamanya adalah tujuh rumah adat "Mbaru Niang" yang menjadi simbol budaya dan keberlanjutan. Desa ini juga diakui sebagai situs warisan budaya dunia. Menelusuri jalan setapak yang terpencil dan menanjak untuk sampai ke desa ini adalah petualangan tersendiri. Setibanya di sana, Anda akan disambut oleh keindahan alam yang menakjubkan dan suasana yang tenang. Selain itu, Anda juga dapat berinteraksi dengan penduduk setempat yang ramah dan merasakan kehidupan desa yang sederhana namun kaya akan tradisi.

Di Desa Wae Rebo, upaya menjaga keberlanjutan lingkungan menjadi prioritas utama. Penggunaan listrik dibatasi, dan masyarakat setempat memproduksi makanan dari lahan perkebunan lokal. Arsitektur tradisional rumah adat "Mbaru Niang" juga menjadi cerminan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Suasana damai dan harmoni antara manusia dan alam di Desa Wae Rebo menjadikannya tempat yang sempurna untuk memahami lebih dalam konsep wisata berkelanjutan.

2. Desa Bena: Menyelami Keindahan Perkampungan Megalitikum

Desa Bena adalah destinasi lain yang memikat di sekitar Labuan Bajo. Terletak di Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, desa ini menjadi perwakilan hidup dari sejarah megalitikum yang masih lestari hingga saat ini. Berkunjung ke Desa Bena seperti memasuki lorong waktu yang membawa Anda kembali ke masa lalu. Desa ini dikelilingi oleh alam yang subur dan keindahan alam yang menawan, dengan latar belakang Gunung Inerie yang megah.

Keunikan Desa Bena terletak pada rumah-rumah tradisional yang masih dihuni oleh penduduk lokal. Rumah-rumah ini dibangun dari bahan-bahan alami seperti kayu dan jerami, mencerminkan kearifan nenek moyang dalam memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak. Selain itu, desa ini juga memiliki situs megalitikum yang menarik untuk dieksplorasi, seperti megalit yang diyakini sebagai simbol kepercayaan dan kehidupan sosial masyarakat setempat pada masa lalu.

Kehidupan sehari-hari di Desa Bena masih dipengaruhi oleh tradisi dan adat istiadat yang kaya. Anda dapat berinteraksi dengan penduduk setempat, belajar tentang tradisi mereka, dan menyaksikan upacara adat yang diadakan secara berkala. Jika Anda mencari pengalaman yang mendalam tentang sejarah dan budaya Nusa Tenggara Timur, Desa Bena adalah tempat yang sempurna untuk dikunjungi.

3. Desa Tololela: Menyatu dengan Alam dan Budaya Autentik

Tersembunyi di kaki Gunung Inerie, Desa Tololela adalah tempat yang sempurna untuk merasakan keaslian budaya dan alam Nusa Tenggara Timur. Terletak di Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, desa ini menawarkan pengalaman yang memikat bagi para wisatawan yang mencari keindahan yang autentik dan jauh dari keramaian. Saat Anda menginjakkan kaki di Desa Tololela, Anda akan segera terpesona oleh suasana yang damai dan keindahan alam yang menakjubkan di sekitarnya.

Salah satu daya tarik utama Desa Tololela adalah rumah tradisional yang unik, dibangun dari kayu dengan atap ilalang. Rumah-rumah ini tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi penduduk setempat, tetapi juga merupakan bagian penting dari warisan budaya yang dijaga dengan cermat. Anda dapat mengunjungi rumah-rumah ini dan belajar lebih banyak tentang kehidupan sehari-hari masyarakat lokal serta nilai-nilai budaya yang mereka anut.

4. Desa Cancar: Menikmati Keindahan Persawahan Nan Luas

Terletak di Kecamatan Ruteng Manggarai, Pulau Flores, Desa Cancar mempersembahkan pemandangan alam yang menakjubkan dengan persawahan nan luas yang membentuk pola unik seperti jaring laba-laba. Pesona alam desa ini tidak hanya memikat mata, tetapi juga menawarkan pengalaman yang mendalam tentang kehidupan masyarakat lokal dan budaya pertanian mereka yang kaya. Saat mengunjungi Desa Cancar, Anda akan disambut dengan udara segar dan panorama yang memesona dari sawah-sawah hijau yang menghampar luas di sekeliling Anda.

Daya tarik utama Desa Cancar adalah area persawahan yang berbentuk jaring laba-laba, yang disebut "Lodok" oleh penduduk setempat. Para petani di desa ini mengelola sawah-sawah ini dengan menggunakan sistem khusus yang disebut "Lingko", yang mengatur pembagian dan pengelolaan lahan oleh kepala adat kepada masyarakatnya. Sistem ini tidak hanya memberikan manfaat bagi petani dalam pengelolaan sawah, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan alam dan keberlanjutan lingkungan.

5. Desa Wologai: Menyaksikan Kehidupan Tradisional yang Terjaga

Tersembunyi di lereng bukit yang dikelilingi oleh perbukitan hijau nan luas, Desa Wologai adalah salah satu destinasi yang menawarkan pengalaman unik tentang kehidupan tradisional di Flores. Desa ini diperkirakan telah ada sejak sekitar 800 tahun yang lalu, dan hingga kini, masyarakatnya masih mempertahankan warisan budaya dan tradisi nenek moyang mereka dengan penuh kebanggaan.

Ketika mengunjungi Desa Wologai, Anda akan disambut dengan pemandangan rumah adat yang khas, yang dibangun dengan gaya arsitektur tradisional dan dihiasi dengan ukiran-ukiran yang menunjukkan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Setiap rumah di desa ini memiliki cerita tersendiri dan menjadi saksi bisu dari sejarah panjang dan perjuangan komunitas lokal.

Dengan mengunjungi lima desa yang memikat di sekitar Labuan Bajo, kita tidak hanya memperoleh pengalaman wisata yang berkesan tetapi juga turut mendukung upaya pelestarian lingkungan dan warisan budaya lokal. Setiap desa memiliki daya tariknya sendiri dan menawarkan pengalaman yang unik, mulai dari keindahan alam hingga kehidupan tradisional yang autentik. Melalui kunjungan ini, kita dapat memperkuat hubungan antara manusia dan alam serta menghargai keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. Ayo, jelajahi pesona desa-desa di sekitar Labuan Bajo!

SHARE TO
Annisa adalah seorang penulis, pengajar, dan penerjemah yang sedang menekuni pengetahuan seputar bisnis.
Subscribe to Our Newsletter
Subscribe to our Newsletter
Subscribe Form
crossmenuchevron-down