Kain Songke Manggarai, Oleh-oleh Labuan Bajo yang Khas dengan Variasi Motifnya

30 Mar 24

Indonesia memiliki segudang warisan budaya yang sangat indah, salah satunya adalah produk budaya kain tenun bernama kain songke. Kain songke memiliki sejarah yang panjang, terutama bagi masyarakat Manggarai. Kain ini merupakan kain adat yang digunakan pada upacara-upacara tertentu.

Kain songke adalah kain tenun yang berkembang hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur. Maka dari itu, persebaran kain ini sangatlah masif dan menjadi ciri khas dari masyarakat NTT, khususnya Labuan Bajo.

Jika kamu sedang berkunjung ke Labuan Bajo, kain songke Manggarai adalah oleh-oleh yang banyak dijajakan oleh para penjual. Maka dari itu, jika kamu penasaran dengan kain songke, mulai dari cirinya, motif, dan tempat membelinya, simak ulasannya sebagai berikut.

Mengenal Kain Songke Manggarai

Kain songke adalah kain tenun yang mempunyai perjalanan sejarah yang panjang. Bagi masyarakat setempat tenun songke manggarai tidak hanya dipakai sebagai pakaian pribadi, akan tetapi juga digunakan untuk menunjang ekonomi. Kain ini memiliki nilai budaya yang sekaligus menjadi identitas bagi orang Manggarai.

Kain songke adalah hasil kerajinan tangan (tenunan) masyarakat Manggarai. Kain songke bukanlah kain yang sembarangan. Kain songke tidak bisa dibuat sembarangan, kain ini awalnya hanya diproduksi khusus untuk memenuhi kebutuhan adat masyarakat Suku Manggarai.

Secara umum, kain songke memiliki warna yang cenderung berdasar hitam. Tujuan pemilihan warna hitam bukan semata-mata untuk menambah nilai estetika. Penggunaan warna hitam ternyata memiliki maksud tertentu. 

Bagi masyarakat Manggarai, warna hitam adalah warna yang memiliki makna menampilkan sebuah kebesaran, keagungan, serta kepasrahan yang merujuk pada kepercayaan akan kehidupan manusia setelah kematian. Mereka percaya bahwa pada akhirnya semua manusia akan kembali kepada sang pencipta.

Seiring dengan berjalannya waktu, kain songke Manggarai sudah mulai digunakan oleh masyarakat secara umum. Masuknya kreativitas baru membuat kain songke mulai memiliki berbagai variasi seperti bahan dasar yang tidak hanya menggunakan warna hitam.

Tujuan untuk memodifikasi kain songke Manggarai ini tidak lepas dari adanya niat untuk membangun perekonomian masyarakat setempat. Saat ini, kain songke sudah menjadi salah satu oleh-oleh khas yang wajib dibeli oleh pengunjung ketika berada di wilayah Manggarai, khususnya di Labuan Bajo.

Motif Kain Songke Manggarai

Setelah mengetahui apa itu kain songke, berikut ini adalah motif yang ada pada kain songke Manggarai yang perlu kamu ketahui. Motif-motif pada kain songke Manggarai berakar pada kosmologi langit, bumi, dan alam semesta. Motif ini juga menjadi simbol hubungan manusia dengan Tuhan maupun dan manusia dengan alam sekitar.

1. Motif Su'i

Motif kain songke Manggarai pertama adalah motif su’i. Su'i adalah motif berupa garis-garis yang seakan memberi batas antara satu motif dengan motif yang lain. Motif ini menggambarkan tentang kehidupan masyarakat Manggarai yang dibatasi oleh peraturan adat yang tak boleh dilanggar.

Selain itu, garis-garis tersebut juga memiliki makna yaitu segala sesuatu akan memiliki akhirnya. Motif Su'i juga menggambarkan garis kerja orang Manggarai, yaitu garis tongkeng (vertical) dan garis labang (horizontal) yang melambangkan perjumpaan, persatuan, keterkaitan, dan keterikatan.

2. Motif Jok

Selanjutnya, motif kain songke Manggarai yang kedua adalah motif jok. Motif Jok merupakan sebuah motif kain songke yang mirip dengan bentuk rumah adat gendang. Rumah itu memiliki atap berbentuk kerucut. Motif jok melambangkan persatuan, baik persatuan menuju Allah, maupun persatuan dengan sesama manusia, serta persatuan dengan alam sekitar.

3. Motif Ntala

Motif ntala juga bisa diartikan sebagai motif bintang. Motif ntala adalah sebuah motif yang memiliki makna filosofi yang dalam, yaitu bahwa hidup adalah tumbuh dan terbang setinggi bintang, dan menikmatinya sampai di bulan. 

Motif ini berhubungan dengan salah satu petuah Manggarai, yaitu porong langkas haeng ntala (biarkan hidup kita selalu diliputi harapan yang baik dan setinggi- tingginya seperti bintang di langit). Motif ntala juga memiliki makna yaitu bahwa manusia senantiasa memberikan dampak yang baik bagi sesama, dan memberikan perubahan pada lingkungan.

4. Motif Ranggong

Selanjutnya, motif kain songke Manggarai adalah motif ranggong. Motif ranggong merupakan motif kain yang menyerupai laba-laba. Bagi masyarakat Manggarai, laba-laba merupakan hewan yang ulet dan bekerja keras dalam hidupnya. 

Maka dari itu, motif ranggong adalah sebuah simbol kejujuran dan kerja keras. Selain itu, terdapat juga motif ranggong lepas, yang memiliki makna harapan untuk terus meningkatkan potensi, mengembangkan diri, menjadi pribadi yang terbuka, dan berwawasan luas.

5. Motif Wela Runu

Motif wela runu pada kain songke memiliki bentuk sebuah bunga yang kecil. Motif ini mengandung arti bahwa setiap kehidupan di dunia ini pasti memiliki manfaat. Selain itu, motif wela runu juga melambangkan orang Manggarai yang diibaratkan sebagai bunga kecil tapi memberikan keindahan dan hidup di tengah-tengah kefanaan.

Motif wela runu juga mengajarkan bahwa semua orang memiliki kewajiban untuk menghormati hal-hal kecil yang ada di sekitar mereka.

6. Motif Wela Kaweng

Selanjutnya, motif kain songke Manggarai yang perlu kamu ketahui adalah motif wela kaweng. Motif wela kaweng mempunyai arti bunga kaweng. Motif ini menggambarkan hubungan antara manusia dengan alam di sekitarnya. Motif wela kaweng mengajarkan masyarakat Manggarai bahwa tumbuhan adalah penunjang kehidupan manusia.

7. Motif Mata Manuk

Terakhir, motif kain songke yang perlu kamu ketahui adalah motif mata manuk. Motif ini mempunyai arti mata ayam dengan model trapezium dengan filosofi nilai budaya yang sangat tinggi serta nilai religius masyarakat Manggarai Barat. Motif mata manuk dikaitkan dengan Tuhan yang maha melihat.

Tempat Membeli Kain Songke di Labuan Bajo

Jika kamu berkunjung ke Labuan Bajo, jangan sampai melewatkan untuk membeli kain songke Manggarai. Kain ini bisa kamu bawa pulang karena dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Kain songke dengan mudah akan bisa kamu temukan di toko oleh-oleh di Labuan Bajo. 

Proses pembuatan kain songke Manggarai terkenal cukup lama sehingga kain ini dijual dengan harga yang cukup mahal, yaitu mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Jika kamu tidak ingin membeli kain songke tapi tetap ingin membawa pulang souvenir ini, kamu bisa membeli selendang songke sebagai buah tangan kepada orang tersayang di rumah.

Selendang songke biasanya memiliki bentuk yang tidak terlalu lebar namun panjang. Selendang ini cocok dipakai untuk pelengkap pakaian etnik. Berbagai motif cantik selendang songke juga bisa didapatkan dan cocok dipadukan dengan pakaian sehari-hari kamu.

Tidak hanya selendang, kain songke biasanya juga dijual sebagai bahan untuk membuat sepatu, tas, gantungan kunci, hingga pakaian. Kamu bisa memilih semua barang yang berasal dari kain songke agar perjalananmu di Labuan Bajo menjadi perjalanan yang tidak akan pernah terlupakan.

SHARE TO
Berpengalaman menulis di berbagai media online Indonesia. Mulai dari artikel populer, opini, hingga SEO. Aktif Menulis sejak tahun 2017 dan lulusan master di bidang Sejarah.
Berlangganan Newsletter Kami
Berlangganan Newsletter Kami
Subscribe Form
crossmenuchevron-down