Wisata Budaya Labuan Bajo, Berlibur sambil Kenalan dengan Kearifan Masyarakat Lokal

26 Apr 24

Labuan Bajo adalah tempat wisata di Indonesia super prioritas dibandingkan dengan tempat wisata yang lain. Tidak hanya menyajikan pemandangan laut, pantai, dan pulau yang cantik, di sana kamu  juga berkesempatan berwisata budaya Labuan Bajo yang tidak kalah mengesankan.

Ada banyak sekali wisata budaya di Labuan Bajo yang bisa kamu andalkan ketika berkunjung ke kota seribu sunset tersebut. Artikel ini membahas tentang 7 wisata budaya Labuan Bajo yang bisa kamu kunjungi untuk liburan sekaligus berkenalan dengan kearifan masyarakat lokal.

1. Kampung Budaya Compang To’e Melo

Wisata budaya di Labuan Bajo yang wajib kamu kunjungi adalah Kampung Budaya Compang To’e Melo. Tempat ini merupakan desa wisata yang sudah diresmikan sejak tahun 1993 lalu. Kampung Budaya Compang To’e Melo berada sekitar 70 km dari pusat Kota Labuan Bajo 

Di sini, kamu bisa bisa menyaksikan berbagai pagelaran budaya seperti melihat langsung tarian khas Manggarai dan juga mencicipi tuak lokal. Kampung Budaya Compang To’e Melo berada di atas ketinggian sehingga kamu juga bisa menyaksikan keindahan alam hijau dari atas.

di Kampung Budaya Compang To’e Melo juga memiliki udara yang sangat sejuk sehingga kamu tidak akan bosan ketika datang berkunjung. Bahkan, dikatakan suhu udara di kampung tersebut adalah berkisar antara 10 sampai 20 derajat celcius.

Masyarakat di Kampung Budaya Compang To’e Melo juga sangat ramah terhadap para wisatawan yang datang. Di sini, kamu bisa melihat aktivitas sehari-hari masyarakat sambil berbelanja oleh-oleh khas NTT mulai dari kerajinan tangan, kain tenun, hingga gula aren.

2. Sanggar Kope Oles Todo Kongkol

Selanjutnya, wisata budaya Labuan Bajo yang tidak boleh kamu lewatkan adalah Sanggar Kope Oles Todo Kongkol. Lokasinya berada sekitar 2,4 km dari pusat Kota Labuan Bajo. Di sanggar ini, kamu bisa menyaksikan berbagai budaya khas Labuan Bajo

Beberapa di antaranya adalah Tari Caci yaitu sebuah tarian perang orang Manggarai, permainan Rangkuk Alu, tarian dan nyanyian Danding, dan lain sebagainya. Banyak para wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang datang ke sanggar ini untuk menyaksikan berbagai pertunjukan khas Labuan Bajo.

3. Festival Budaya Komodo

Selain itu, wisata budaya di Labuan Bajo yang perlu kamu ketahui dalam rangka untuk berkenalan dengan kearifan lokal adalah dengan menyaksikan festival budaya komodo. Festival ini biasanya berlangsung setiap tahun sekali dan diadakan pada awal bulan November.

Tujuan dari festival ini adalah untuk mengenalkan tradisi lokal dan mempromosikan potensi wisata budaya di Desa Komodo. Dalam festival tersebut, ada berbagai kegiatan yang dilakukan seperti pertunjukan seni, drama tradisional, permainan anak, hingga belajar sejarah komodo.

Selain berwisata dan belajar tentang kearifan lokal masyarakat Komodo, kamu juga bisa mencicipi kuliner yang dijual saat acara festival tersebut. Tidak cukup sampai di sana, masyarakat lokal Komodo juga akan menjual berbagai kerajinan tangan yang bisa kamu beli sebagai buah tangan.

4. Suku Laut

Selanjutnya, tradisi masyarakat yang juga kamu saksikan dalam rangka berwisata budaya ke Labuan Bajo adalah Suku Laut. Suku Bajo juga dikenal sebagai Suku Laut. Hal itu disebabkan karena tradisi mereka yang hidup di atas perahu dan menangkap ikan di berbagai perairan Indonesia.

Masyarakat Suku Laut sering mengadakan berbagai upacara perayaan yang bisa dinikmati oleh siapa saja. Mereka biasanya akan menyajikan pertunjukan seperti tari-tarian dan dilengkapi dengan alunan musik khas masyarakat Bajo. 

5. Tradisi Kepok

Wisata budaya Labuan Bajo selanjutnya adalah Tradisi Kepok. Tradisi Kepok adalah sebuah ritual yang dilakukan oleh masyarakat Labuan Bajo untuk menyambut tamu yang baru datang. Tamu yang disambut bisa berasal dari berbagai daerah, mulai dari tamu lokal hingga tamu mancanegara.

Masyarakat Manggarai biasanya menyambut para tamu tersebut dengan menyiapkan ayam merah atau putih dan juga tuak. Beberapa makanan yang disajikan bukan tanpa alasan. Ayam dan tuak yang disajikan adalah melambangkan ketulusan dari warga sekitar.

Ritual penyambutan kepada tamu itu biasanya juga diikuti oleh para tetua adat yang menggunakan pakaian adat lengkap seperti songke dan destar yaitu sebuah ikat kepala dari kain. Totalitas mereka dalam menyambut tamu dibuktikan dengan aksi mereka menunggu di dermaga Loh Liang bersama dengan ibu-ibu Manggarai.

6. Rumah Adat Mbaru Niang

Selanjutnya, wisata budaya Labuan Bajo yang tidak boleh kamu lewatkan adalah dengan berkunjung ke rumah adat Mbaru Niang. Tidak hanya budaya dalam bentuk ritual, bangunan juga merupakan salah satu warisan budaya yang tidak boleh dilupakan.

Rumah adat Mbaru Niang adalah bangunan khas dari Labuan Bajo yang berbentuk kerucut dengan gaya arsitektur kuno. Di sekitar rumah ini terdapat bangunan lain dengan jumlah total tujuh rumah. Rumah ini memiliki model bertingkat dan terdapat tiga lantai yang ditopang empat tiang utama di dalamnya.

7. Eksplorasi ke Desa-desa Budaya Sekitar Labuan Bajo

Terakhir, wisata budaya Labuan Bajo yang tidak boleh kamu lewatkan adalah dengan berkunjung ke desa-desa di sekitar Labuan Bajo. Ada beberapa desa di sekitar Labuan Bajo yang bisa kamu kunjungi:

  • Desa Wae Rebo

Desa ini dijuluki sebagai ”desa di atas awan” terletak di Kampung Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur. Desa ini dibatasi dalam penggunaan listriknya untuk menjaga kemurnian masyarakat adat di sana.

Selain itu, mereka juga hanya memproduksi makanan yang bersumber dari lahan perkebunan setempat. Di desa ini terdapat tujuh rumah adat “Mbaru Niang” yang diakui sebagai situs warisan budaya dunia. 

  • Desa Bena

Desa Bena adalah sebuah desa wisata yang terletak di Kecamatan Aimere,  Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Lokasinya berada di puncak bukit dan memiliki latar belakang Gunung Inerie.

Desa ini masih mempertahankan suasana pedesaan yang asri. Selain itu, masyarakatnya juga sangat menjaga warisan leluhur mereka seperti rumah tradisional yang dibuat dari material alami.

  • Desa Tololela

Desa Tololela terletak di Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Rumah di desa ini sangat unik karena terbuat dari kayu dengan beratapkan ilalang. Masyarakat lokal di desa ini juga menggunakan bahan alami untuk kehidupan sehari-hari.

Selain itu, di desa ini juga terdapat bangunan historis berupa kuburan batu tua lancip yang berada di tengah lapangan dan Ngadu Baga atau miniatur bangunan yang didedikasikan untuk menghormati Bapa (Ngadu) dan Ibu (Baga).

  • Desa Cancar

Desa Cancar terletak di Kecamatan Ruteng Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Desa ini memiliki daya tarik utama yaitu area persawahan yang membentuk jaring laba-laba yang disebut sebagai “Lodok” oleh masyarakat setempat. 

Masyarakat lokal mayoritas berprofesi sebagai petani. Mereka mengelola area persawahan ini dengan sistem khusus yang disebut “Lingko” yang diatur oleh ketua adat kepada masyarakatnya.

  • Desa Wologai

Desa Wologai terletak di Kabupaten Ende. Desa ini berdiri di puncak bukit dan dikelilingi oleh perbukitan hijau. Dipercaya keberadaan perbukitan itu sudah ada sejak sekitar 800 tahun yang lalu. 

Desa Wologai juga memiliki rumah adat yang khas karena dihiasi dengan ukiran yang menunjukkan kehidupan sehari-hari penduduk setempat. Beberapa ritual khas Desa Wologai adalah ritual panen di bulan April “Keti Uta” dan ritual menumbuk padi di bulan September “Ta'u Nggua”.

Demikian adalah penjelasan tentang wisata budaya Labuan Bajo yang perlu kamu ketahui. Labuan Bajo adalah tempat wisata yang sangat lengkap karena kamu bisa berwisata menikmati keindahan alam sembari belajar tentang kearifan lokal yang masih dipertahankan oleh masyarakat Labuan Bajo.

SHARE TO
Berpengalaman menulis di berbagai media online Indonesia. Mulai dari artikel populer, opini, hingga SEO. Aktif Menulis sejak tahun 2017 dan lulusan master di bidang Sejarah.
Subscribe to Our Newsletter
Subscribe to our Newsletter
Subscribe Form
crossmenuchevron-down