Pulau Padar Labuan Bajo: Daya Tarik, Rute, dan Biaya Masuknya

8 Mar 24

Pulau Padar Labuan Bajo memiliki daya tarik yang tidak kalah indah dibandingkan dengan pulau-pulau lain yang ada di sekitar Taman Nasional Komodo. Lokasinya berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pulau Padar memiliki sejumlah keindahan alam yang sangat menarik, sehingga banyak sekali para wisatawan yang rela menyeberang laut demi datang ke Pulau Padar Labuan Bajo. Tujuannya adalah untuk melihat keindahan laut dan daratan di Labuan Bajo.

Jika kamu penasaran dengan pulau Padar dan ingin berkunjung ke sana, maka artikel ini cocok untuk kamu. Berikut ini mawatu.co.id akan merangkumkan informasi untuk kamu tentang Pulau Padar yang berisi tentang daya tarik, rute, hingga biaya masuknya yang perlu kamu ketahui.

Mengenal Pulau Padar Labuan Bajo

Pulau Padar Labuan Bajo

Pulau Padar adalah pulau terbesar ketiga setelah Pulau Komodo dan Pulau Rinca yang berada di kawasan Taman Nasional Komodo. Luasnya sekitar 173.300 hektar. Pulau Padar memiliki jarak yang lebih dekat dengan Pulau Rinca dan kedua pulau tersebut dipisahkan oleh Selat Lintah.

Pulau Padar adalah pulau yang sangat istimewa. Bahkan, pulau Padar Labuan bajo diterima sebagai situs Warisan Dunia UNESCO bersama dengan pulau-pulau lainnya di sekitar Taman Nasional Komodo.

Pulau Padar memiliki topografi yang sangat terjal, dengan gunung-gunung vulkanik di dalam laut dan bukit yang berhadapan dengan teluk laut yang sangat dalam. Pulau ini memiliki iklim yang kering dengan semak dan pepohonan padang rumput sehingga terlihat hamparan sabana yang sangat luas.

Berbeda dengan Pulau Komodo yang dihuni oleh hewan komodo. Hewan endemik asli Indonesia tersebut tidak menghuni pulau Padar karena rantai makanan di pulau tersebut sudah putus.

Namun, masih ada beberapa reptil yang menghuni pulau Padar dan masih berkembang biak sampai sekarang. Beberapa jenis reptil tersebut adalah ular cincin mas, biawak, tokek, dan ular hijau.

Daya Tarik Pulau Padar

Pulau Padar memiliki pemandangan alam yang sangat indah dan tidak bisa kamu temukan di tempat lain di seluruh penjuru dunia. Itulah yang menjadi daya tarik dari pulau ini. Banyak para wisatawan yang datang dari dalam maupun luar negeri rela menghabiskan uangnya untuk berkunjung ke pulau Padar.

Agar bisa mendapatkan pengalaman yang sempurna kamu harus mendaki sekitar 818 anak tangga dengan pemandangan tebing-tebing yang curam. Setelah sampai atas, kamu akan disuguhkan oleh pemandangan keseluruhan Pulau Rinca dan Komodo dan sekaligus bisa melihat pantai yang berpasir putih dan pink dalam satu kawasan.

Pulau Padar Labuan Bajo mempunyai empat teluk yang dalam dengan warna pasir yang beragam. Laut di sekitar Pulau Padar pun sangat populer bagi wisatawan. Semua orang yang datang bisa berkegiatan seperti scuba diving dan snorkeling.

Rute Menuju Pulau Padar Labuan Bajo

Jika kamu tertarik untuk mengunjungi pulau Padar Labuan Bajo. Maka kamu perlu mengetahui rute menuju pulau Padar Labuan Bajo. Perjalanan menuju Pulau padar tidaklah memerlukan waktu yang terlalu lama. Kamu hanya akan menghabiskan waktu yang sedikit jika ditempuh dari Labuan Bajo.

Namun, apabila kamu berada di luar Labuan Bajo, berikut adalah rute yang bisa kamu ikuti: kamu perlu naik pesawat dari Denpasar ke Labuan Bajo, atau jika kamu berada di Jakarta, carilah maskapai yang melayani penerbangan dari Jakarta ke Labuan Bajo.

Setelah itu, jika sudah sampai di Labuan Bajo, kamu perlu melanjutkan perjalanan ke dermaga Loh Liang, Pulau Komodo. Selanjutnya, kamu harus naik speed boat untuk menuju ke pulau Padar. Setelah sampai di pulau, kamu masih harus mendaki ke puncak bukit selama kurang lebih 30 menit.

Sebetulnya, tidak ada hal spesial yang perlu dipersiapkan ketika hendak berwisata ke pulau Padar. Kamu hanya perlu mempersiapkan fisik yang ekstra agar tidak kelelahan saat mendaki bukit. Selain itu, kamu juga dianjurkan untuk membawa alas kaki yang proper untuk menghindari risiko terpeleset.

Jam Buka dan Fasilitas

pulau padar labuan bajo

Jam Buka dan Tiket Masuk

Pulau Padar beroperasi selama 24 jam non stop. 

Harga tiket masuk yang wajib dibayar oleh wisatawan lokal adalah sebesar Rp5.000 per orang di hari Senin sampai Sabtu, dan Rp7.500 per orang di hari Minggu dan hari libur lainnya.

Sedangkan harga tiket yang harus dibayarkan oleh wisatawan mancanegara adalah sebesar Rp150.000 per orang di hari Senin sampai Sabtu dan Rp 225.000 di hari Minggu dan hari libur lainnya.

Adapun tarif mendaki yang harus dibayar oleh wisatawan adalah Rp5.000 per orang. Sedangkan harga tiket pengamatan kehidupan liar adalah sebesar Rp10.000 per orang per hari.

Fasilitas

Pulau Padar memiliki segudang keindahan dan fasilitas yang memadai bagi para wisatawan. Fasilitas yang ada di pulau Padar pun cukup lengkap. Mulai dari dermaga, toilet, loket tiket, kursi tunggu, jalur pendakian, speed boat, snorkeling, hingga papan informasi untuk memudahkan para wisatawan.

Selain fasilitas-fasilitas tersebut, kamu juga bisa menemukan pedagang yang menjual berbagai cinderamata khas Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tips Berwisata ke Pulau Padar

Jika kamu berminat untuk mengunjungi pulau Padar sebagai salah satu destinasi wisatamu, maka kamu juga perlu mengetahui beberapa hal yang penting. Berikut ini adalah tips berwisata ke pulau Padar yang perlu kamu ketahui:

1. Jangan menggunakan high heel karena akan mengganggu saat mendaki ke bukit.

2. Berangkat pada pagi hari agar mendapatkan momen terbaik saat matahari terbit.

3. Membawa hiking stick atau trekking pole untuk memudahkan kamu ketika mendaki di pulau Padar.

4. Membawa payung dan topi agar terhindar dari teriknya matahari.

Demikian adalah ulasan tentang pulau Padar Labuan Bajo yang perlu kamu ketahui. Saat ini, pulau Padar sudah menjadi destinasi wisata yang sangat populer, maka dari itu, jika kamu adalah seorang traveler sejati, jangan lewatkan pulau Padar sebagai salah satu destinasi yang wajib dikunjungi.

SHARE TO
Berpengalaman menulis di berbagai media online Indonesia. Mulai dari artikel populer, opini, hingga SEO. Aktif Menulis sejak tahun 2017 dan lulusan master di bidang Sejarah.
Subscribe to Our Newsletter
Subscribe to our Newsletter
Subscribe Form
crossmenuchevron-down