Kamu pernah dengar istilah snorkeling dan diving, tapi bingung keduanya itu bedanya apa?Snorkeling atau diving itu sama-sama aktivitas di laut, tapi ternyata beda jauh loh dari segi cara, kedalaman, persiapan, sampai alat-alat yang dipakai.
Buat kamu yang pengen coba snorkeling atau diving, yuk cari tau perbedaan snorkelling dan diving secara lengkap!
Ini Perbedaan Snorkeling dan Driving
1. Perbedaan dari Cara Melakukannya
Perbedaan paling mendasar yang harus kamu tau antara snorkeling dan diving yaitu ada di cara melakukannya. Snorkeling adalah aktivitas di permukaan air. Jadi, kamu cuma perlu berenang sambil mengapung di atas air dengan menggunakan snorkel, masker, dan fin (kaki katak). Kamu bisa juga tetap bisa mengintip pemandangan bawah laut dari permukaan tanpa harus menyelam terlalu dalam. Jadi, jangan khawatir kalau kamu belum jago menyelam.
Sedangkan diving alias menyelam, adalah aktivitas yang membuat kamu benar-benar masuk ke dalam air dan berenang di kedalaman, sesuai dengan namanya. Diving sendiri punya dua jenis yang paling populer yaitu scuba diving dan free diving.
Scuba diving adalah menyelam dengan menggunakan alat bantu pernapasan berupa tabung oksigen, sedangkan free diving adalah menyelam tanpa alat bantu oksigen, kamu hanya mengandalkan kemampuan menahan napas.
Jadi, kalau snorkeling cuma bermain-main di permukaan, sedangkan diving bikin kamu bisa eksplor lebih jauh di dalam laut dan melihat lebih banyak keindahannya.
2. Perbedaan Kedalaman Air
Dari segi kedalaman, snorkeling dan diving punya perbedaan yang cukup signifikan, loh. Snorkeling biasanya dilakukan di perairan dangkal sekitar 1-5 meter dari permukaan. Hal ini dilakukan biar kamu tetap bisa lihat keindahan bawah laut tanpa harus menyelam terlalu dalam. Makanya, snorkeling sering dilakukan di pantai atau area terumbu karang yang letaknya dekat dengan permukaan dan bisa menggunakan bantuan pelampung untuk yang belum bisa berenang.
Sedangkan diving sendiri biasanya dilakukan di kedalaman yang jauh lebih dalam, bahkan sampai puluhan meter, apalagi untuk mereka yang suka banget sama scuba diving yang bisa menyelam sampai ke kedalaman 20-40 meter. Di kedalaman tersebut, kamu bisa melihat lebih banyak kehidupan laut yang nggak bisa dijangkau dengan snorkeling.
3. Perbedaan dari Alat yang Digunakan
Perbedaan selanjutnya antara snorkeling dan diving yang paling terlihat adalah alat-alat yang dibutuhkan. Kalau kamu mau snorkeling, alat-alat yang kamu butuhkan jauh lebih sederhana dibandingkan kalau kamu mau diving. Kalau kamu mau snorkeling, kamu cuma butuh masker buat ngelindungin mata dan hidung dari air dan bantu kamu liat lebih jelas ke bawah air, snorkel bantu kamu buat bernapas tanpa harus ngangkat kepala ke permukaan air, dan fin bantu kamu untuk berenang lebih cepat dan efisien selama di air.
Sedangkan untuk diving, alat yang dibutuhkan jelas jauh lebih banyak dan canggih, apalagi untuk scuba diving. Kamu perlu peralatan yang lebih kompleks kayak tabung oksigen, regulator, BCD (Buoyancy Control Device), weight belt, wetsuit atau drysuit, dan alat pengukur kedalaman serta waktu menyelam yang terbatas. Tabung oksigen jelas penting banget buat bernapas di dalam air, regulator yang mengatur suplai oksigen dari tabung ke mulut, sementara BCD bantu kamu buat ngatur daya apung kamu saat menyelam. Selain itu, wetsuit atau drysuit bantu kamu dalam menjaga suhu tubuh agar tetap hangat di dalam air yang dingin.
Baca Juga : Alat Snorkeling yang Harus Dimiliki oleh Pemula dan Perkiraan Harganya
4. Persiapan Sebelum Melakukan
Sebagai aktivitas yang lebih santai bikin snorkeling nggak butuh persiapan yang rumit. Kamu bahkan bisa langsung pergi ke pantai, sewa peralatan di tempat, dan mulai snorkeling tanpa harus punya keterampilan khusus dulu, loh. Asalkan kamu bisa berenang dan nyaman di air, kamu udah bisa langsung snorkeling, deh.
Sedangkan diving, apalagi scuba diving itu butuh lebih banyak persiapan dan pelatihan. Kamu nggak bisa sembarangan menyelam tanpa pelatihan karena risiko di dalam air yang lebih besar, terutama hak yang berkaitan dengan tekanan udara dan pernapasan. Kalau kamu mau coba scuba diving, kamu perlu ambil sertifikasi dulu, kayak Open Water Diver dari PADI atau SSI, biar bisa belajar teknik-teknik dasar menyelam, cara menggunakan peralatan, bahkan sampai menangani situasi darurat.
Kalau kamu mau free diving, meskipun nggak pakai alat bantu oksigen, kamu juga perlu pelatihan khusus untuk menahan napas dengan aman dan menghindari bahaya seperti blackout di dalam air. Jadi, diving ini emang gak bisa sembarangan ya.
5. Melihat Perbedaan Risiko dan Keamanannya
Karena snorkeling cuma dilakukan di permukaan, risiko yang dihadapi juga jauh lebih kecil kalau dibandingkan dengan diving. Bahaya yang mungkin dihadapi saat snorkeling biasanya terkait dengan arus laut atau cedera kecil karena tergores karang atau hewan laut seperti ubur-ubur. Tapi, selama kamu jeli untuk memperhatikan keselamatan dasar kayak pakai pelampung jika belum jago berenang dan nggak terlalu jauh dari pantai, snorkeling bisa dilakukan dengan aman.
Sedangkan diving sendiri punya risiko yang lebih besar karena kamu masuk ke dalam air dengan kedalaman yang cukup jauh. Salah satu risiko yang paling umum dalam scuba diving adalah dekompresi atau yang biasa disebut the bends. Kondisi di mana nitrogen yang terlarut dalam darah akibat tekanan di kedalaman air, berubah menjadi gelembung gas saat kamu naik ke permukaan terlalu cepat. Kondisi ini bisa sangat berbahaya kalau nggak ditangani dengan benar. Selain itu, scuba diving juga butuh kemampuan buat mengontrol pernapasan dan daya apung, serta harus selalu waspada terhadap lingkungan bawah laut seperti arus kuat atau makhluk laut berbahaya.
6. Tujuan dan Pengalaman yang Didapat
Snorkeling biasanya lebih fokus buat nikmatin pemandangan bawah laut dari permukaan. Aktivitas ini cocok buat kamu yang pengen santai, menikmati keindahan laut, dan nggak terlalu tertarik dengan eksplorasi yang mendalam. Snorkeling sering dilakukan di tempat-tempat wisata pantai, karena nggak butuh peralatan rumit, harga sewa alat relatif murah dan bisa dinikmati oleh hampir semua orang, bahkan mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Sedangkan pengalaman yang didapat ketika melakukan diving itu jauh lebih mendalam. Dengan diving, kamu bisa merasakan sensasi ketika berada di dalam air, menjelajahi dunia bawah laut secara lebih dekat dan bisa berinteraksi langsung dengan kehidupan laut. Cocok buat kamu yang suka eksplor!
7. Biaya
Perbedaan terakhir antara snorkeling dan diving adalah biaya. Kalau dilihat dari segi biaya, snorkeling jelas lebih terjangkau. Kamu bisa sewa peralatan snorkeling di tempat wisata dengan harga yang relatif murah, bahkan beberapa tempat wisata menyediakan peralatan gratis kalau kamu ikut tour snorkeling ni.
Sementara untuk diving sendiri biasanya akan merogoh kocek yang lebih mahal, terutama untuk scuba diving. Selain biaya sewa peralatan yang jauh lebih mahal, kamu juga harus mengeluarkan biaya untuk pelatihan dan sertifikasi yang sudah dilakukan sebelumnya. Bahkan, beberapa penyelam sering membeli peralatan mereka sendiri, yang tentu saja biayanya bisa mencapai jutaan rupiah.
Nah, itu dia perbedaan antara snorkeling dan diving yang ada di cara melakukannya, kedalamannya, alat-alat yang digunakan, persiapannya, hingga pengalaman yang didapat. Secara garis besar, snorkeling sendiri lebih cocok buat kamu yang pengen aktivitas santai dan menikmati keindahan laut dari permukaan tanpa persiapan yang rumit dan biaya yang jauh lebih terjangkau. Sedangkan diving, terutama scuba diving, adalah pilihan buat kamu yang suka tantangan dan pengen eksplorasi dunia bawah laut lebih dalam serta persiapan yang dilakukan sebelumnya.
Snorkeling dan diving punya keseruannya masing-masing, ya. Tinggal disesuaikana ja deh sama kebutuhan dan minat kamu. Jadi, jangan lupa untuk tetap mengutamakan keselamatan, ya! Yuk share pengalaman kamu snorkeling atau diving di bawah. Baca juga artikel lainnya, ya.