Mengenal Suku Bajo, Sejarah dan Keunikannya

13 May 24

Indonesia sangat kaya akan suku dan budaya. Suku-suku tersebut tersebar di berbagai wilayah di tanah air. Salah satu suku di Indonesia yang mempunyai karakter tersendiri dan keunikan yang tidak dimiliki oleh suku lain adalah Suku Bajo.

Suku Bajo memiliki kehidupan sosial, budaya, dan sejarah yang menarik. Mereka dikenal sebagai masyarakat pesisir yang mahir dalam kegiatan maritim dan hidup di sekitar perairan seperti di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah. 

Jika kamu penasaran dengan Suku Bajo, maka artikel ini cocok untuk kamu. Artikel ini membahas tentang siapa itu Suku bajo, sejarah, kehidupan sosial, keunikan, serta pakaian dan rumah adat dari Suku Bajo yang perlu kamu ketahui.

Siapa Itu Suku Bajo?

Suku Bajo merupakan salah satu etnik di Indonesia timur yang dikenal sebagai bangsa penjelajah lautan. Suku ini dahulu tinggal di atas perahu dan mengandalkan posisi bintang sebagai penunjuk arah perjalanan mereka. 

Seiring dengan perkembangan zaman, orang-orang Suku Bajo mulai mengubah cara hidupnya dengan menetap dan membangun rumah-rumah panggung di atas permukaan laut dangkal sebagai tempat tinggal. 

Suku Bajo juga dikenal dengan sebutan Suku Bajau, Suku Badjaw, Suku Sama, atau Suku Same. Ciri-cirinya adalah memiliki budaya maritim yang kuat, tinggal di permukiman terapung di laut lepas, bermata pencaharian mayoritas sebagai nelayan, dan sangat ahli dalam menyelam.

Sejarah Suku Bajo

Setelah mengetahui siapa itu Suku Bajo, maka selanjutnya kamu perlu mengetahui sejarahnya. Suku Bajo memiliki perjalanan yang panjang dan selalu dekat dengan kehidupan di lautan. Mereka adalah ahli dalam bernavigasi, memancing, dan bertani. 

Pada masa lalu, Suku Bajo dikenal sebagai kelompok perompak laut. Mereka sangat mahir dalam mengarungi perairan Nusantara. Hal itulah yang membuat kemampuan navigasi laut Suku Bajo sangat terasah dengan baik.

Seiring dengan berjalannya waktu, Suku Bajo kemudian mulai beralih menjadi nelayan dan pelaut. Mereka sudah meninggalkan kebiasaan menjadi perompak dan mulai membangun pemukiman di pesisir-pesisir pantai Sulawesi.

Kehidupan Sosial Suku Bajo

suku bajo

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, jika Suku Bajo adalah suku yang sanagt erat dengan kehidupan di lautan. Maka dari itu, suku ini dikenal sebagai suku maritim. Mereka bahkan tinggal di rumah panggung (rumah di atas air) yang disebut "lepa-lepa" atau "rumah terapung". 

Rumah tersebut terbuat dari kayu dan direkatkan dengan tali rotan yang kuat. Mereka juga memiliki tradisi unik dalam membangun rumah adat dengan material alami dari laut, seperti terumbu karang dan kerang. 

Meski sudah mulai membangun pemukiman, Suku Bajo masih sangat erat kaitannya dengan laut. Kehidupan sehari-hari Suku Bajo dipenuhi dengan kegiatan memancing, menjala ikan, serta membuat kerajinan tangan dari bahan-bahan laut.

Suku Bajo mencari ikan dengan cara-cara tradisional, seperti memancing, menggunakan kail, menjaring, dan juga memanah. Selanjutnya, hasil tangkapannya dijual kepada masyarakat di sekitar pesisir atau pulau terdekat. 

Selain itu, masyarakat Suku Bajo juga mulai belajar melakukan budidaya komoditas bahari lainnya, seperti lobster, udang, dan ikan kerapu.

Keunikan Suku Bajo

Setelah mengetahui sejarah dan kehidupan sosial masyarakat Suku Bajo, selanjutnya kamu perlu mengetahui keunikan dari Suku Bajo. Salah satu hal yang menarik dari Suku Bajo adalah bahasa dan budaya mereka yang kaya. 

Bahasa Bajo adalah bahasa Austronesia yang memiliki dialek-dialek yang berbeda. Suku Bajo juga memiliki tradisi musik dan tarian yang khas, seperti tarian Katreji dan Tari Lariangi yang sering ditampilkan dalam upacara adat atau festival lokal. 

Selain itu, Suku Bajo juga dikenal dengan keahlian dalam membuat perahu tradisional yang disebut sebagai "kapal phinisi", kapal tersebut digunakan untuk berlayar jauh mencari ikan dan sekarang sudah mulai beralih fungsi menjadi kapal wisata di Labuan Bajo.

Pakaian Adat Suku Bajo

Sebagai suku yang erat dengan kehidupan maritim, Suku Bajo juga memiliki pakaian adat yang mencerminkan kehidupan mereka. Pakaian adat Suku Bajo terdiri dari beberapa bagian, mulai kepala sampai ujung kaki, di antaranya dikenal dengan nama “Sarija“. 

Sarija merupakan Busana Adat untuk kaum pria Bajo. Pakaian ini terdiri dari sigar, kamas, saluar, dan bidah.  Sedangkan pakaian adat Suku Bajo untuk perempuan bernama “Samara”. Samara terdiri dari: Sigada, Kamada, Juada, dan Roktaha.

Rumah Adat Suku Bajo

Rumah adat Suku Bajo, yaitu lepa-lepa, adalah rumah panggung yang terapung di atas air. Rumah ini memiliki konstruksi yang sangat unik karena dibangun dengan menggunakan kayu-kayu yang tahan air kemudian direkatkan dengan tali rotan yang kuat. 

Sementara itu, lantai rumah Suku Bajo terbuat dari bambu yang disusun rapat untuk menjaga keseimbangan. Sedangkan di dalam rumah Suku Bajo, terdapat ruang tamu, kamar tidur, dapur, dan tempat penyimpanan hasil laut dari yang mereka tangkap sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, rumah adat Suku Bajo bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya. Mereka kerap mengadakan pertemuan keluarga besar, upacara adat, dan acara-acara penting lainnya di rumah ini. 

Hal tersebut menunjukkan bahwa rumah adat Suku Bajo adalah aset yang sangat penting untuk menjaga dan mempertahankan identitas suku yang erat kaitannya budaya, tradisi yang khas dan dipertahankan secara turun temurun.

Lokasi Pemukiman Suku Bajo

Ada beberapa wilayah yang menjadi tempat bermukim dari Suku Bajo di Indonesia. Beberapa tempat tersebut adalah di Teluk Tomini, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah. Selain itu, pemukiman Suku Bajo juga bisa ditemukan di Desa Bajau Kepulauan Sula, sebuah wilayah di Provinsi Maluku Utara. 

Suku Bajo juga diketahui menghuni Pulau Bungin yang berada di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Namun, pemukiman Suku Bajo terbesar di Indonesia diketahui berada di Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. 

Dari semua pemukiman Suku Bajo yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia itu, mereka memiliki beberapa kesamaan yaitu adanya kampung terapung di atas perairan laut dangkal karena perkampungan yang dibentuk oleh Suku Bajo akan selalu berdampingan dengan laut.

Demikian adalah artikel yang menjelaskan tentang Suku Bajo, mulai dari sejarahnya, keunikan, hingga rumah adat dan pakaian adat dari Suku Bajo. Suku Bajo merupakan contoh nyata dari kemampuan masyarakat pesisir Indonesia hidup berdampingan dengan laut dan alam sekitarnya. 

Sepanjang perjalanan hidup Suku Bajo memiliki sejarah yang kaya, kehidupan sosial yang unik, serta kekhasan dalam pakaian dan rumah adat mereka. Hal itulah yang membuat Indonesia menjadi semakin kaya akan budaya dan tradisi nenek moyang yang selalu diwariskan turun-temurun.

SHARE TO
Berpengalaman menulis di berbagai media online Indonesia. Mulai dari artikel populer, opini, hingga SEO. Aktif Menulis sejak tahun 2017 dan lulusan master di bidang Sejarah.
Subscribe to Our Newsletter
Subscribe to our Newsletter
Subscribe Form
crossmenuchevron-down