Salah satu hutan yang terpenting untuk menjaga ekosistem alam, terutama laut adalah hutan mangrove. Hutan mangrove biasa juga disebut sebagai hutan bakau. Biasanya, hutan ini terbentuk di zona intertidal atau zona pasang surut air di pesisir laut.
Hutan mangrove memiliki dampak positif yang sangat besar bagi kesehatan lingkungan laut. Beberapa di antaranya adalah mencegah abrasi, menjaga iklim, sebagai sumber pakan, dan lain sebagainya.
Maka dari itu penting sekali untuk menjaga keutuhan pohon-pohon mangrove di setiap pantai. Untuk mengetahui lebih jelas penjelasan tentang apa itu pohon mangrove, berikut ini Mawatu memberikan informasinya untuk kamu. Simak uraiannya sebagai berikut.
Apa Itu Pohon Mangrove?
Pohon mangrove adalah jenis pohon atau semak yang tumbuh di daerah pesisir tropis dan subtropis, terutama di kawasan intertidal yang terendam air laut pada waktu pasang dan kering saat surut. Mangrove umumnya tumbuh di daerah sepanjang garis khatulistiwa dan tumbuh di daerah sepanjang garis pesisir sungai dan laut.
Mangrove termasuk dalam beberapa famili tanaman, seperti Rhizophoraceae, Avicenniaceae, dan Sonneratiaceae. Pohon ini memiliki akar yang kuat dan kompleks, yang berfungsi untuk menopang pohon di tanah berlumpur dan air yang asin.
Pohon mangrove juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cara mengambil oksigen ekstra di udara dan menghilangkan garam berlebih dari sistemnya. Maka dari itu, mangrove dapat hidup di sebuah kondisi yang tidak mampu ditumbuhi oleh tanaman lain.
Pohon ini sering dijumpai di seluruh dunia di daerah tropis dan daerah subtropis. Ia mampu hidup di media lumpur yang tergenang meski memiliki kadar oksigen yang cukup rendah. Hutan mangrove sendiri memiliki fungsi yang sangat vital salah satunya adalah sebagai habitat berbagai spesies perairan.
Fungsi Pohon Mangrove
Untuk mengetahui lebih lanjut perihal fungsi pohon mangrove, maka berikut ini adalah penjelasan lengkapnya untuk kamu:
1. Mencegah Intrusi Air Laut
Pohon mangrove berperan penting dalam mencegah intrusi air laut ke dalam tanah daratan. Akar mangrove yang kompleks dan kuat berfungsi sebagai penghalang alami yang mencegah air asin dari laut masuk ke dalam air tanah tawar.
2. Mencegah Erosi dan Abrasi Pantai
Selanjutnya, fungsi pohon mangrove adalah mencegah erosi dan abrasi pantai. Akar mangrove sangat kuat untuk menahan tanah dan lumpur, sehingga mengurangi kecepatan aliran air dan mencegah terjadinya erosi dan abrasi.
3. Pengurai Limbah Organik
Pohon mangrove memiliki kemampuan untuk mengurai limbah organik yang terbawa oleh air laut atau sungai. Daun, ranting, dan akar mangrove dapat menyerap dan memecah bahan organik, sehingga air yang mengalir melewati hutan mangrove menjadi lebih bersih.
4. Habitat Spesies Air
Hutan mangrove menyediakan habitat yang sangat penting bagi berbagai spesies air. Akar mangrove yang menjulur ke dalam air memberikan tempat berlindung, mencari makan, dan berkembang biak bagi banyak jenis ikan, krustasea, dan invertebrata. Selain itu, mangrove juga menjadi tempat bagi burung migran untuk beristirahat dan mencari makan.
5. Melindungi Pesisir
Pohon mangrove berfungsi sebagai pelindung alami pesisir dari berbagai ancaman alam. Selain mencegah erosi dan abrasi, mangrove juga melindungi pesisir dari dampak badai dan tsunami. Akar dan batang mangrove mampu meredam kekuatan gelombang dan angin, sehingga mengurangi kerusakan yang bisa terjadi di daerah pesisir.
6. Lokasi Ekowisata
Hutan mangrove juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi sebagai lokasi ekowisata. Banyak hutan mangrove yang dijadikan destinasi wisata alam, di mana pengunjung dapat menjelajahi ekosistem mangrove melalui jalur-jalur boardwalk, kano, atau perahu.
Ekowisata mangrove tidak hanya memberikan pengalaman edukatif tentang pentingnya ekosistem mangrove, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat melalui kegiatan pariwisata yang berkelanjutan.
5 Fakta Menarik tentang Hutan Mangrove
Setelah mengetahui apa itu pohon mangrove dan fungsinya, maka kamu juga perlu mengetahui beberapa fakta menarik tentang hutan mangrove. Berikut ini adalah fakta-faktanya:
1. Asal Kata Mangrove
Kata "mangrove" berasal dari kombinasi bahasa Portugis "mangue" dan bahasa Inggris "grove." "Mangue" mengacu pada pohon yang tumbuh di daerah pasang surut, sedangkan "grove" berarti hutan atau kelompok pohon.
2. Tumbuh di 124 Negara
Mangrove adalah salah satu ekosistem pesisir yang paling luas di dunia, ditemukan di 124 negara dan wilayah tropis dan subtropis. Hutan mangrove tumbuh di garis pantai, estuari, dan delta sungai, membentang dari Amerika, Afrika, Asia, hingga Oseania.
3. Indonesia Menyumbang 23 Persen Area Mangrove
Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia, mencakup sekitar 23 persen dari total area mangrove global. Luas mangrove di Indonesia mencapai sekitar 3,3 juta hektar, yang tersebar di berbagai pulau besar dan kecil.
4. Indonesia Memiliki 202 Jenis Mangrove
Keanekaragaman jenis mangrove di Indonesia sangat tinggi, dengan total 202 jenis mangrove yang tercatat. Jenis-jenis ini termasuk pohon, semak, dan tanaman lainnya yang beradaptasi dengan kondisi pasang surut air asin.
5. Ada 14 Jenis Mangrove Langka di Indonesia
Di antara 202 jenis mangrove di Indonesia, terdapat 14 jenis yang dikategorikan sebagai langka dan terancam punah. Jenis-jenis ini menghadapi berbagai ancaman seperti deforestasi, konversi lahan menjadi tambak atau pertanian, dan perubahan iklim.
6 Hutan Mangrove Paling Ikonik di Indonesia
Indonesia kaya akan hutan mangrove yang tersebar di penjuru negeri. Beberapa di antaranya telah menjadi tempat ekowisata yang dapat meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat setempat. Berikut ini adalah 5 hutan mangrove paling ikonik di Indonesia:
1. Hutan Mangrove Dusun Rangko, Labuan Bajo
Kini, wisatawan Labuan Bajo memiliki destinasi dan aktivitas baru yang bisa dilakukan, yaitu susur Mangrove di Dusun Rangko, Labuan Bajo. Dusun Rangko, yang juga terkenal dengan destinasi wisata lainnya, Goa Rangko, memberikan pengalaman baru kepada wisatawan dengan cara kayaking di sepanjang hutan mangrove.
Wisatawan bisa memiliki dua opsi, yakni medium track dengan durasi 30 menit dan long track selama satu jam. Aktivitas ini dikembangkan Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat serta World Wiild Fund for Nature (WWF).
1. Hutan Mangrove Angke Kapuk, Jakarta
Hutan Mangrove Angke Kapuk, terletak di Jakarta Utara, Hutan Mangrove Angke Kapuk adalah tempat wisata alam yang populer dengan berbagai jalur boardwalk dan menara pengamatan. Selain rekreasi, kawasan ini juga berfungsi sebagai pelindung pantai dan habitat satwa liar.
2. Hutan Mangrove Bali
Selanjutnya, hutan mangrove Bali terletak di pesisir selatan Bali. Hutan mangrove ini memiliki luas sekitar 1.300 hektar dan menjadi destinasi ekowisata yang menarik. Hutan ini merupakan habitat penting bagi banyak spesies burung dan kehidupan laut.
3. Taman Nasional Wasur, Papua
Taman nasional ini memiliki ekosistem mangrove yang luas dan merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia. Taman Nasional Wasur menjadi rumah bagi berbagai spesies burung migran dan satwa endemik Papua.
4. Hutan Mangrove Tarakan, Kalimantan Utara
Hutan mangrove Tarakan terletak di Pulau Tarakan, hutan mangrove ini terkenal dengan keanekaragaman hayatinya dan merupakan pusat penelitian ekosistem mangrove. Hutan ini berfungsi untuk melindungi garis pantai dan mendukung perikanan lokal.
5. Hutan Mangrove Karimunjawa, Jawa Tengah
Terakhir adalah hutan mangrove Karimunjawa. Hutan ini terletak di Kepulauan Karimunjawa, dan menjadi bagian dari taman nasional sehingga menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Fungsinya adalah untuk mendukung ekosistem pesisir dan menjadi destinasi ekowisata.
Demikian adalah artikel yang menjelaskan tentang pohon mangrove dan hutan mangrove. Hutan mangrove tidak hanya memiliki fungsi ekologis yang penting, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan rekreasi bagi masyarakat. Melalui upaya konservasi dan pemanfaatan yang berkelanjutan, hutan mangrove dapat terus memberikan manfaat bagi generasi mendatang.