Mengenal Kampung Melo Labuan Bajo, Keunikan Rutenya

7 Nov 24

Labuan Bajo memiliki segudang wisata yang beragam. Mulai dari tempat wisata alam, hingga wisata yang berguna untuk menambah wawasan sosial sekaligus belajar budaya. Kampung Melo Labuan Bajo adalah tempat yang ideal untuk mendapatkan pengalaman wisata sekaligus belajar tentang sosial.

Desa wisata yang juga dikenal sebagai Mello Village adalah sebuah kampung budaya yang terletak di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Kampung ini terletak di ketinggian 624 mdpl dan terletak tidak jauh dari Labuan Bajo.

Kampung Melo menyuguhkan tradisi khas suku Manggarai. Di sini, wisatawan akan menikmati suasana desa yang asri, serta panorama alam yang indah. Jika kamu penasaran dengan Kampung Melo Labuan Bajo, maka berikut ini Mawatu memberikan informasinya untuk kamu.

Mengenal Kampung Melo Labuan Bajo?

Kampung Melo adalah sebuah desa tradisional yang terletak sekitar 17 km dari pusat Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Desa ini menjadi salah satu pusat budaya Manggarai yang memberikan pengalaman wisata yang otentik bagi pengunjung. 

Wisatawan yang datang ke Kampung Melo dapat menikmati atraksi budaya, seperti tarian Caci yang merupakan tarian perang khas Manggarai, mencicipi minuman tradisional tuak, serta merasakan atmosfer kampung yang masih kental dengan suasana tradisional.

Kampung Melo berada di ketinggian sehingga wisatawan bisa melihat langsung keindahan alam yang tidak bisa disaksikan di tempat lain. Selain itu, kampung ini juga sangat istimewa karena dihuni oleh 1.800 suku asli Manggarai, NTT.

Sebagian besar warga di Kampung Melo Labuan Bajo berprofesi sebagai seorang petani. Meski begitu, warga setempat juga memiliki keahlian dalam hal membuat kerajinan tangan. Hasil karya warga setempat itulah yang bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang datang ke Kampung Mello.

Selain itu, di Kampung Melo Labuan Bajo juga terdapat produk asli warga setempat yang berupa makanan. Beberapa produk makanan asli Kampung Mello adalah kopi khas NTT, dan gula aren yang diproduksi dan diolah sendiri oleh warga setempat.

Keindahan Kampung Melo

Salah satu daya tarik Kampung Melo Labuan Bajo yang mampu menarik wisatawan dari berbagai daerah adalah keindahan alamnya. Kampung Melo tidak hanya berguna untuk mempelajari wisata setempat, melainkan bagi kamu yang suka dengan keindahan alam, kampung ini sangatlah cocok.

Dari desa ini, wisatawan bisa menikmati pemandangan luas perbukitan Manggarai yang hijau serta kota Labuan Bajo dari ketinggian. Kampung ini berada di daerah yang cukup tinggi, sehingga udaranya sejuk dan sangat asri. 

Pemandangan Kampung Melo sangat indah karena menghadap langsung ke lautan biru dan bukit-bukit hijau. Dengan demikian, kampung ini menjadi tempat yang sempurna bagi wisatawan yang ingin menghindari hiruk-pikuk perkotaan dan merasakan kedamaian desa.

Tarian Khas Kampung Melo

Sebagai destinasi wisata budaya, Kampung Melo Labuan Bajo juga memiliki tradisi khas berupa tarian tradisional bernama tarian Caci. Tarian ini merupakan sebuah pertunjukan yang melibatkan dua penari yang bertarung menggunakan cambuk dan tameng. 

Budaya khas Kampung Melo ini bukan hanya pertunjukan seni, tetapi juga bagian dari ritual penting yang melambangkan keberanian dan kehormatan suku Manggarai. Tarian ini biasanya dipentaskan untuk menyambut tamu atau pada acara-acara besar lainnya. 

Atribut dalam tari Caci menggunakan pecut dan tameng. Pecut melambangkan kejantanan dan tameng melambangkan perlindungan. Ujung pecut terbuat dari ekor kerbau sebagai bahan utama, dan tameng terbuat dari kulit kerbau.

Aktivitas di Kampung Melo Labuan Bajo

Di Kampung Melo, wisatawan bisa berpartisipasi dalam berbagai aktivitas menarik. Berikut beberapa kegiatan yang dapat dinikmati di Kampung Melo Labuan Bajo.

1. Menyaksikan Tarian Khas Manggarai dan Mencoba Tuak Lokal

Tarian Caci menjadi atraksi utama yang wajib disaksikan saat berkunjung ke Kampung Melo. Para wisatawan bisa melihat langsung tarian yang penuh semangat ini dan berinteraksi dengan para penari yang ramah. Selain itu, Kampung Melo juga menyuguhkan pengalaman mencicipi minuman tradisional tuak, yaitu minuman fermentasi dari aren.

2. Menikmati Keindahan Alam dari Ketinggian

Wisatawan bisa menikmati lanskap pegunungan dan lautan yang memanjakan mata. Terdapat beberapa spot foto yang menarik, termasuk area tempat duduk tradisional yang terbuat dari bambu yang berada di tepi bukit. Pemandangan ini semakin indah saat matahari terbenam, dengan langit jingga yang menciptakan suasana magis. 

3. Belajar Budaya Setempat

Kampung Melo juga menyediakan kesempatan bagi wisatawan untuk belajar lebih dalam tentang budaya Manggarai. Wisatawan dapat berbincang langsung dengan penduduk desa dan memahami cara hidup mereka yang masih sangat erat dengan alam dan tradisi. 

Masyarakat di sini sangat ramah dan terbuka untuk berbagi cerita mengenai adat istiadat, termasuk upacara adat, mitos, dan legenda lokal. Selain itu, wisatawan juga bisa belajar bagaimana cara membuat kerajinan tangan khas Manggarai, seperti anyaman dari daun lontar yang sering dijadikan souvenir.

4. Belanja Oleh-oleh

Sebelum meninggalkan Kampung Melo, wisatawan bisa membeli oleh-oleh khas Manggarai, seperti kain tenun dan anyaman tangan yang indah. Kain tenun dari Manggarai memiliki motif yang khas dan sering kali menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Manggarai. 

Kain tenun ini dapat dijadikan sarung, syal, atau hiasan dinding yang unik. Dengan begitu, kamu bisa membantu mendukung ekonomi masyarakat setempat yang banyak mengandalkan kerajinan tangan sebagai mata pencaharian mereka.

indonesia.travel

Rute, Jam Buka, dan Biaya Masuk Kampung Melo Labuan Bajo

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana cara berwisata di Kampung Melo Labuan Bajo. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu kamu ketahui seperti rute, jam buka, dan biaya masuk Kampung Melo Labuan Bajo:

1. Rute

Untuk mencapai Kampung Melo, wisatawan dapat berangkat dari pusat Labuan Bajo dengan perjalanan darat sekitar 40 menit hingga satu jam menggunakan mobil atau motor. Rute perjalanan cukup menantang dengan jalan berkelok.

Meski begitu, jalan yang dibangun sudah sangat mulus dan mudah diakses. Jika tidak membawa kendaraan sendiri, wisatawan bisa menyewa mobil atau motor di Labuan Bajo atau mengikuti paket wisata yang menawarkan tur ke Kampung Melo.

2. Jam Buka

Kampung Melo dapat dikunjungi setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WITA. Namun, disarankan untuk mengunjungi kampung ini pada pagi atau sore hari untuk menghindari terik matahari dan menikmati pemandangan dengan lebih nyaman.

3. Biaya Masuk

Untuk menikmati wisata budaya di Kampung Melo, biasanya wisatawan dikenakan biaya masuk mulai dari Rp5.000 per orang. Biaya ini digunakan untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan serta membantu kebutuhan masyarakat setempat.

Demikian adalah artikel tentang Kampung Melo Labuan Bajo. Kampung Melo adalah tempat yang cocok bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam kebudayaan Manggarai dan menikmati keindahan alam Labuan Bajo dari perspektif yang unik.

SHARE TO
Berpengalaman menulis di berbagai media online Indonesia. Mulai dari artikel populer, opini, hingga SEO. Aktif Menulis sejak tahun 2017 dan lulusan master di bidang Sejarah.
Subscribe to Our Newsletter
Subscribe to our Newsletter
Subscribe Form
crossmenuchevron-down