Cara Memulai Bisnis Souvenir, Rincian Modal, dan Lokasi yang Tepat

18 Nov 24

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan pariwisata sehingga bisnis souvenir bisa menjadi pilihan yang tepat. Souvenir yang unik akan menjadi pilihan wisatawan untuk dibawa pulang sebagai kenang-kenangan atau hadiah. Bisnis ini juga memiliki pasar yang luas, mulai dari turis domestik hingga internasional. 

Namun, seperti halnya bisnis lainnya, memulai usaha souvenir memerlukan persiapan matang agar bisa berjalan lancar. Berikut panduan lengkap tentang apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum memulai bisnis souvenir, rincian modal yang diperlukan, dan lokasi yang tepat untuk memulai usaha ini.

Apa Saja yang Harus Dipersiapkan sebelum Memulai Bisnis Souvenir

Cara memulai bisnis souvenir di Indonesia, hal pertama yang wajib kamu lakukan adalah mempersiapkan bisnis tersebut secara matang. Maka dari berikut ini adalah apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memulai bisnis souvenir:

1. Riset Pasar dan Produk

Langkah awal dalam memulai bisnis souvenir adalah melakukan riset pasar. Kamu bisa memulainya dengan mengamati tren souvenir di daerah-daerah wisata, apakah lebih dominan souvenir dengan gaya tradisional, modern, atau kombinasi keduanya. Riset pasar juga penting untuk mengetahui siapa target pasar, apakah turis lokal atau internasional.

2. Tentukan Jenis Produk Souvenir

Ada banyak jenis produk yang bisa dijadikan souvenir, seperti gantungan kunci, magnet kulkas, kerajinan tangan, kaos bergambar ikon wisata, hingga pernak-pernik unik khas daerah. Menentukan jenis produk souvenir yang akan dijual sangatlah penting, karena ini akan menentukan target pasar dan segmen harga yang akan ditawarkan. 

3. Menyiapkan Branding dan Identitas Usaha

Branding sangat penting untuk memberikan identitas pada bisnis souvenir. Buatlah nama bisnis, logo, serta kemasan yang menarik dan merepresentasikan ciri khas produk kamu. Branding yang kuat akan membuat produk souvenir kamu lebih mudah dikenali oleh konsumen dan bisa meninggalkan kesan yang mendalam.

4. Cari Pemasok atau Produksi Sendiri

Untuk menjalankan bisnis souvenir, kamu bisa memilih antara membuat produk sendiri atau membeli dari pemasok. Jika kamu memiliki keterampilan khusus, misalnya membuat kerajinan tangan, maka kamu bisa memproduksi sendiri untuk menekan biaya. Namun, jika lebih efisien membeli dari pemasok, pastikan kamu memilih pemasok yang bisa menyediakan produk berkualitas secara konsisten.

5. Menentukan Harga yang Kompetitif

Menentukan harga jual souvenir sangat penting, terutama karena bisnis souvenir memiliki banyak pesaing. Kamu bisa menetapkan harga berdasarkan biaya produksi, bahan baku, dan nilai tambah yang ditawarkan. Cobalah untuk membuat harga yang kompetitif namun tetap menguntungkan.

6. Strategi Pemasaran

Untuk bisnis souvenir, pemasaran dapat dilakukan secara offline maupun online. Manfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk mempromosikan produk kamu. Buatlah konten yang menarik sehingga dapat menampilkan keunikan souvenir kamu dan hubungkan dengan tema budaya atau pariwisata.

Rincian Modal Bisnis Souvenir

unsplash.com

Rincian modal bisnis souvenir tentu akan berbeda-beda tergantung pada jenis produk dan skala usaha. Maka dari itu, berikut adalah estimasi modal awal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis souvenir:

1. Bahan Baku dan Produksi

Jika kamu memproduksi souvenir sendiri, modal awal yang diperlukan akan meliputi biaya bahan baku. Contohnya, jika kamu membuat kerajinan tangan dari kayu, maka biaya untuk membeli kayu, cat, dan bahan tambahan lainnya perlu disiapkan. Rata-rata biaya bahan baku untuk produksi souvenir bisa berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 2.000.000, tergantung jenis bahan dan kuantitas yang diproduksi.

2. Biaya Kemasan dan Labeling

Kemasan yang menarik sangat penting dalam bisnis souvenir. Biaya untuk kemasan bisa berkisar antara Rp 1.000 hingga Rp 5.000 per unit, tergantung dari jenis kemasan yang kamu gunakan. Jika kamu menggunakan kotak khusus atau tas kain yang lebih unik, biaya kemasan akan sedikit lebih tinggi. Selain itu, biaya labeling atau stiker branding juga perlu diperhitungkan, sekitar Rp 200 hingga Rp 500 per produk.

3. Promosi dan Pemasaran

Agar bisnis souvenir kamu dikenal banyak orang, alokasikan anggaran untuk promosi. Untuk pemasaran digital, kamu bisa menganggarkan sekitar Rp 500.000 hingga Rp 2.000.000 per bulan untuk iklan di media sosial, beriklan di platform seperti Instagram dan Facebook, atau mengundang influencer untuk mempromosikan produk kamu.

4. Peralatan Produksi dan Display Produk

Jika kamu membuat sendiri souvenir, mungkin perlu membeli peralatan seperti alat pemotong, lem tembak, dan bahan lainnya yang bisa menelan biaya sekitar Rp 1.000.000. Selain itu, jika kamu membuka gerai offline atau stand pameran, biaya untuk membeli rak dan display produk juga perlu diperhitungkan, sekitar Rp 500.000 hingga Rp 1.500.000.

5. Biaya Sewa Lokasi (Opsional)

Jika kamu membuka toko fisik di lokasi wisata atau area strategis, biaya sewa tempat juga perlu dipertimbangkan. Sewa tempat di area wisata biasanya berkisar antara Rp 5.000.000 hingga Rp 15.000.000 per bulan tergantung lokasi. Jika biaya ini terlalu tinggi, kamu bisa memulai dengan cara online terlebih dahulu, lalu menabung untuk membuka toko fisik di kemudian hari.

Lokasi yang Menjanjikan untuk Bisnis Souvenir

Terakhir, aspek yang juga perlu kamu pertimbangkan saat memulai bisnis souvenir adalah memilih lokasi yang tepat. Berikut ini adalah potensi lokasi yang bisa kamu pilih untuk memulai bisnis souvenir:

1. Area Wisata

Lokasi di sekitar area wisata, seperti pusat kota, dekat dengan destinasi pariwisata, atau di area perhotelan akan sangat menjanjikan bagi bisnis souvenir. Wisatawan yang berkunjung biasanya mencari souvenir sebagai kenang-kenangan, sehingga toko souvenir kamu akan memiliki peluang besar untuk dikunjungi.

2. Bandara dan Terminal

Bandara dan terminal juga merupakan lokasi yang strategis untuk bisnis souvenir. Wisatawan sering membeli souvenir di saat-saat terakhir sebelum pulang. Sewa tempat di bandara atau terminal mungkin lebih mahal, namun memiliki potensi penjualan yang tinggi.

3. Pasar Seni atau Pasar Tradisional

Pasar seni atau pasar tradisional yang sering dikunjungi wisatawan juga merupakan lokasi yang ideal. Di tempat-tempat seperti ini, wisatawan sering mencari produk lokal dan kerajinan tangan khas daerah. Biasanya, ada banyak toko yang menjual souvenir, namun kamu bisa menonjolkan keunikan produk untuk menarik perhatian.

4. Acara Pameran dan Festival

Jika kamu belum memiliki toko fisik, mengikuti acara pameran dan festival adalah cara yang bagus untuk memasarkan produk souvenir. Acara-acara ini biasanya ramai dikunjungi, sehingga produk kamu bisa lebih mudah dikenal oleh banyak orang. Kamu bisa mengikuti bazar lokal, festival budaya, atau acara pariwisata yang diadakan di berbagai daerah.

SHARE TO
Berpengalaman menulis di berbagai media online Indonesia. Mulai dari artikel populer, opini, hingga SEO. Aktif Menulis sejak tahun 2017 dan lulusan master di bidang Sejarah.
Subscribe to Our Newsletter
Subscribe to our Newsletter
Subscribe Form
crossmenuchevron-down