Blog
Article
Latest Blog
wisata budaya labuan bajo
26 Apr 24

Wisata Budaya Labuan Bajo, Berlibur sambil Kenalan dengan Kearifan Masyarakat Lokal

Labuan Bajo adalah tempat wisata di Indonesia super prioritas dibandingkan dengan tempat wisata yang lain. Tidak hanya menyajikan pemandangan laut, pantai, dan pulau yang cantik, di sana kamu  juga berkesempatan berwisata budaya Labuan Bajo yang tidak kalah mengesankan.

Ada banyak sekali wisata budaya di Labuan Bajo yang bisa kamu andalkan ketika berkunjung ke kota seribu sunset tersebut. Artikel ini membahas tentang 7 wisata budaya Labuan Bajo yang bisa kamu kunjungi untuk liburan sekaligus berkenalan dengan kearifan masyarakat lokal.

1. Kampung Budaya Compang To’e Melo

Wisata budaya di Labuan Bajo yang wajib kamu kunjungi adalah Kampung Budaya Compang To’e Melo. Tempat ini merupakan desa wisata yang sudah diresmikan sejak tahun 1993 lalu. Kampung Budaya Compang To’e Melo berada sekitar 70 km dari pusat Kota Labuan Bajo 

Di sini, kamu bisa bisa menyaksikan berbagai pagelaran budaya seperti melihat langsung tarian khas Manggarai dan juga mencicipi tuak lokal. Kampung Budaya Compang To’e Melo berada di atas ketinggian sehingga kamu juga bisa menyaksikan keindahan alam hijau dari atas.

di Kampung Budaya Compang To’e Melo juga memiliki udara yang sangat sejuk sehingga kamu tidak akan bosan ketika datang berkunjung. Bahkan, dikatakan suhu udara di kampung tersebut adalah berkisar antara 10 sampai 20 derajat celcius.

Masyarakat di Kampung Budaya Compang To’e Melo juga sangat ramah terhadap para wisatawan yang datang. Di sini, kamu bisa melihat aktivitas sehari-hari masyarakat sambil berbelanja oleh-oleh khas NTT mulai dari kerajinan tangan, kain tenun, hingga gula aren.

2. Sanggar Kope Oles Todo Kongkol

Selanjutnya, wisata budaya Labuan Bajo yang tidak boleh kamu lewatkan adalah Sanggar Kope Oles Todo Kongkol. Lokasinya berada sekitar 2,4 km dari pusat Kota Labuan Bajo. Di sanggar ini, kamu bisa menyaksikan berbagai budaya khas Labuan Bajo

Beberapa di antaranya adalah Tari Caci yaitu sebuah tarian perang orang Manggarai, permainan Rangkuk Alu, tarian dan nyanyian Danding, dan lain sebagainya. Banyak para wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang datang ke sanggar ini untuk menyaksikan berbagai pertunjukan khas Labuan Bajo.

3. Festival Budaya Komodo

Selain itu, wisata budaya di Labuan Bajo yang perlu kamu ketahui dalam rangka untuk berkenalan dengan kearifan lokal adalah dengan menyaksikan festival budaya komodo. Festival ini biasanya berlangsung setiap tahun sekali dan diadakan pada awal bulan November.

Tujuan dari festival ini adalah untuk mengenalkan tradisi lokal dan mempromosikan potensi wisata budaya di Desa Komodo. Dalam festival tersebut, ada berbagai kegiatan yang dilakukan seperti pertunjukan seni, drama tradisional, permainan anak, hingga belajar sejarah komodo.

Selain berwisata dan belajar tentang kearifan lokal masyarakat Komodo, kamu juga bisa mencicipi kuliner yang dijual saat acara festival tersebut. Tidak cukup sampai di sana, masyarakat lokal Komodo juga akan menjual berbagai kerajinan tangan yang bisa kamu beli sebagai buah tangan.

4. Suku Laut

Selanjutnya, tradisi masyarakat yang juga kamu saksikan dalam rangka berwisata budaya ke Labuan Bajo adalah Suku Laut. Suku Bajo juga dikenal sebagai Suku Laut. Hal itu disebabkan karena tradisi mereka yang hidup di atas perahu dan menangkap ikan di berbagai perairan Indonesia.

Masyarakat Suku Laut sering mengadakan berbagai upacara perayaan yang bisa dinikmati oleh siapa saja. Mereka biasanya akan menyajikan pertunjukan seperti tari-tarian dan dilengkapi dengan alunan musik khas masyarakat Bajo. 

5. Tradisi Kepok

Wisata budaya Labuan Bajo selanjutnya adalah Tradisi Kepok. Tradisi Kepok adalah sebuah ritual yang dilakukan oleh masyarakat Labuan Bajo untuk menyambut tamu yang baru datang. Tamu yang disambut bisa berasal dari berbagai daerah, mulai dari tamu lokal hingga tamu mancanegara.

Masyarakat Manggarai biasanya menyambut para tamu tersebut dengan menyiapkan ayam merah atau putih dan juga tuak. Beberapa makanan yang disajikan bukan tanpa alasan. Ayam dan tuak yang disajikan adalah melambangkan ketulusan dari warga sekitar.

Ritual penyambutan kepada tamu itu biasanya juga diikuti oleh para tetua adat yang menggunakan pakaian adat lengkap seperti songke dan destar yaitu sebuah ikat kepala dari kain. Totalitas mereka dalam menyambut tamu dibuktikan dengan aksi mereka menunggu di dermaga Loh Liang bersama dengan ibu-ibu Manggarai.

6. Rumah Adat Mbaru Niang

Selanjutnya, wisata budaya Labuan Bajo yang tidak boleh kamu lewatkan adalah dengan berkunjung ke rumah adat Mbaru Niang. Tidak hanya budaya dalam bentuk ritual, bangunan juga merupakan salah satu warisan budaya yang tidak boleh dilupakan.

Rumah adat Mbaru Niang adalah bangunan khas dari Labuan Bajo yang berbentuk kerucut dengan gaya arsitektur kuno. Di sekitar rumah ini terdapat bangunan lain dengan jumlah total tujuh rumah. Rumah ini memiliki model bertingkat dan terdapat tiga lantai yang ditopang empat tiang utama di dalamnya.

7. Eksplorasi ke Desa-desa Budaya Sekitar Labuan Bajo

Terakhir, wisata budaya Labuan Bajo yang tidak boleh kamu lewatkan adalah dengan berkunjung ke desa-desa di sekitar Labuan Bajo. Ada beberapa desa di sekitar Labuan Bajo yang bisa kamu kunjungi:

  • Desa Wae Rebo

Desa ini dijuluki sebagai ”desa di atas awan” terletak di Kampung Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur. Desa ini dibatasi dalam penggunaan listriknya untuk menjaga kemurnian masyarakat adat di sana.

Selain itu, mereka juga hanya memproduksi makanan yang bersumber dari lahan perkebunan setempat. Di desa ini terdapat tujuh rumah adat “Mbaru Niang” yang diakui sebagai situs warisan budaya dunia. 

  • Desa Bena

Desa Bena adalah sebuah desa wisata yang terletak di Kecamatan Aimere,  Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Lokasinya berada di puncak bukit dan memiliki latar belakang Gunung Inerie.

Desa ini masih mempertahankan suasana pedesaan yang asri. Selain itu, masyarakatnya juga sangat menjaga warisan leluhur mereka seperti rumah tradisional yang dibuat dari material alami.

  • Desa Tololela

Desa Tololela terletak di Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Rumah di desa ini sangat unik karena terbuat dari kayu dengan beratapkan ilalang. Masyarakat lokal di desa ini juga menggunakan bahan alami untuk kehidupan sehari-hari.

Selain itu, di desa ini juga terdapat bangunan historis berupa kuburan batu tua lancip yang berada di tengah lapangan dan Ngadu Baga atau miniatur bangunan yang didedikasikan untuk menghormati Bapa (Ngadu) dan Ibu (Baga).

  • Desa Cancar

Desa Cancar terletak di Kecamatan Ruteng Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Desa ini memiliki daya tarik utama yaitu area persawahan yang membentuk jaring laba-laba yang disebut sebagai “Lodok” oleh masyarakat setempat. 

Masyarakat lokal mayoritas berprofesi sebagai petani. Mereka mengelola area persawahan ini dengan sistem khusus yang disebut “Lingko” yang diatur oleh ketua adat kepada masyarakatnya.

  • Desa Wologai

Desa Wologai terletak di Kabupaten Ende. Desa ini berdiri di puncak bukit dan dikelilingi oleh perbukitan hijau. Dipercaya keberadaan perbukitan itu sudah ada sejak sekitar 800 tahun yang lalu. 

Desa Wologai juga memiliki rumah adat yang khas karena dihiasi dengan ukiran yang menunjukkan kehidupan sehari-hari penduduk setempat. Beberapa ritual khas Desa Wologai adalah ritual panen di bulan April “Keti Uta” dan ritual menumbuk padi di bulan September “Ta'u Nggua”.

Demikian adalah penjelasan tentang wisata budaya Labuan Bajo yang perlu kamu ketahui. Labuan Bajo adalah tempat wisata yang sangat lengkap karena kamu bisa berwisata menikmati keindahan alam sembari belajar tentang kearifan lokal yang masih dipertahankan oleh masyarakat Labuan Bajo.

READ MORE
backpacker ke labuan bajo
24 Apr 24

Itinerary Backpacker ke Labuan Bajo Lengkap dengan Rincian Biayanya

Labuan Bajo adalah salah satu destinasi wisata Indonesia yang sangat populer. Maka dari itu, banyak dari para wisatawan yang lebih memilih untuk datang dengan cara backpacker. Backpacker ke Labuan Bajo adalah aktivitas liburan yang tidak begitu sulit dilakukan.

Pasalnya, Labuan Bajo memiliki akses yang cukup mudah dijangkau. Kamu yang ingin backpacker ke Labuan Bajo bisa memilih berbagai macam jalur mulai dari jalur darat dan laut, hingga udara.

Artikel ini membahas tentang itinerary backpacker ke Labuan Bajo dan rincian biayanya yang perlu kamu ketahui saat berwisata backpacker ke Labuan Bajo. Simak uraiannya sebagai berikut.

Itinerary Backpacker ke Labuan Bajo 4 Hari

Kamu perlu merencanakan dengan baik hari yang akan kamu pilih untuk berwisata ke Labuan Bajo. Pasalnya, jika kamu berwisata dengan cara backpacker, maka kamu akan menghabiskan banyak waktu di jalan.

Maka dari itu, ini adalah itinerary backpacker ke Labuan Bajo selama 4 hari yang perlu kamu pertimbangkan dan bisa menjadi panduan kamu ketika ingin berwisata ke pulau seribu sunset tersebut.

1. Hari Pertama

pulau padar

Hari pertama di NTT, hal pertama yang harus dilakukan sebagai seorang wisata backpacker adalah datang ke penginapan. Sebagai seorang backpacker yang akan banyak berkunjung ke destinasi wisata, kamu bisa memilih penginapan dengan harga murah di sekitar Kabupaten Manggarai.

Ada beberapa destinasi yang bisa kamu kunjungi di Labuan Bajo pada hari pertama, yaitu Pulau Kelor, Pulau Komodo atau Pulau padar, dan Gili Laba. 

2. Hari Kedua

Selanjutnya, pada hari kedua kamu bisa melanjutkan perjalanan di Labuan Bajo dengan mengunjungi berbagai tempat yang belum didatangi di hari pertama. Di hari ini, kamu bisa menjelajahi pulau yang berdekatan dengan Pulau Komodo.

Beberapa pulau yang bisa kamu kunjungi saat backpacker ke Labuan Bajo di hari kedua adalah Pulau Rinca, Pulau Kalong, dan Pulau Manjarite. Beberapa pulau tersebut memiliki keindahan masing-masing sehingga kamu bisa menikmatinya dengan santai.

3. Hari Ketiga

pantai pink labuan bajo

Pada hari ketiga, kamu bisa berwisata ke pantai-pantai yang indah di Labuan Bajo. Di hari ini, giliran kamu menikmati indahnya pulau dengan berjemur, snorkeling, atau diving di beberapa pantai di Labuan Bajo.

Beberapa spot yang bisa kamu kunjungi di Labuan Bajo pada hari ketiga adalah Taka Makassar dan Pink Beach. Selanjutnya, ketika hari menjelang usai, kamu bisa transit ke Manggarai Barat untuk berkunjung ke destinasi selanjutnya di hari terakhir.

4. Hari Keempat

goa batu cermin

Setelah kamu transit ke Manggarai Barat, kamu bisa mengunjungi tempat yang berada di Manggarai Barat, seperti Goa Batu Cermin. Goa ini adalah tempat bagi fosil binatang laut yang menempel pada dinding goa. Di sini, kamu dianjurkan untuk menyewa tour guide agar bisa mendapatkan informasi secara utuh.

Anggaran Backpacker ke Labuan Bajo

Setelah mengetahui apa saja destinasi yang bisa kamu kunjungi saat backpacker ke Labuan Bajo, maka selanjutnya kamu perlu mengatur anggaran yang tidak kalah pentingnya. Kamu perlu menyiapkan budget agar liburan kamu bisa berjalan maksimal.

1. Transportasi

Sebelum kamu menentukan berapa biaya yang akan terpakai ketika berada di Labuan Bajo, terlebih dahulu kamu perlu mempersiapkan budget untuk transportasi ke Labuan Bajo. Jika kamu ingin menghabiskan banyak waktu di hari pertama, kamu perlu mencari jam keberangkatan sepagi mungkin.

Dari Jakarta, kamu dapat memilih pesawat ekonomi seharga Rp3 juta-Rp5 juta pada maskapai dan waktu tertentu untuk perjalanan pulang pergi. Dari Bandara Internasional Komodo kamu bisa melanjutkan perjalanan dengan naik DAMRI menuju Labuan Bajo seharga Rp10 ribu.

Selama liburan di Labuan Bajo, mungkin kamu akan membutuhkan kendaraan motor. Kamu bisa menyewa sepeda motor mulai dari Rp100 ribu per harinya. Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan untuk membeli bensin. SIapkan uang Rp100 ribu untuk bensin selama berada di Labuan Bajo.

2. Penginapan

Sementara itu kamu juga perlu menyiapkan biaya untuk menginap di Labuan Bajo selama 4 hari. Backpacker ke Labuan Bajo memang adalah bertujuan untuk menghemat biaya selama berwisata. Namun, kamu tetap perlu memperhatikan keamanan dan kenyamanan selama berwisata di sana.

Jika kamu ingin mencari penginapan yang murah, di Labuan Bajo banyak sekali hotel atau penginapan yang hanya membutuhkan biaya mulai dari Rp100.000 saja. Jika kamu menginap selama 4 malam maka uang yang perlu kamu siapkan untuk menginap di Labuan Bajo adalah mulai dari Rp400.000.

3. Biaya Wisata

Berikutnya, hal penting yang perlu kamu perhitungkan ketika sedang ingin backpacker ke Labuan Bajo adalah tentang biaya wisata yang harus dikeluarkan. Setiap tempat yang akan kamu kunjungi di Labuan Bajo membutuhkan biaya masuk.

Jika mengacu pada itinerary di atas, hari pertama kamu akan berkunjung ke beberapa tempat wisata, yaitu Pulau Kelor Rp5.000, Pulau Komodo Rp300.000, Pulau Padar Rp7.500, dan Gili Laba Rp10.000. Jadi, untuk biaya wisata di hari pertama, kamu perlu menyiapkan uang sebesar Rp322.500.

Hari kedua kamu akan mengunjungi beberapa tempat seperti Pulau Rinca, Pulau Kalong, dan Pulau Manjarite. Di Pulau Rinca kamu perlu membayar Rp50.000, Pulau Kalong Rp6.000, dan Pulau Manjarite gratis. Jadi, di hari kedua kamu perlu menyiapkan uang sebesar Rp56.000 saja.

Selanjutnya, pada hari ketiga, giliran kamu bersantai di pinggir pantai sambil berjemur dan snorkeling menikmati keindahan bawah laut Labuan Bajo khususnya di Taka Makassar dan Pink Beach.

Di Taka Makassar kamu hanya perlu membayar untuk masuk sebesar Rp7.500 saja, sementara di Pink Beach adalah Rp10.000. Selain itu, kamu juga perlu membayar uang sebesar Rp350.000 per orang untuk snorkeling di Pink Beach. Maka, uang yang perlu kamu siapkan di hari kedua adalah Rp367.500.

Terakhir, pada hari keempat, kamu akan datang dan berkunjung ke Goa Batu Cermin. Di tempat wisata ini kamu hanya perlu membayar uang sebesar Rp20.000.

Jadi, total biaya wisata selama 4 hari di Labuan Bajo dengan rincian di atas adalah sebesar Rp765.500.

Demikian adalah penjelasan tentang itinerary backpacker ke Labuan Bajo beserta biaya yang perlu kamu siapkan selama berada di sana. Meski demikian, kamu masih harus menyiapkan biaya lebih. Pasalnya, selama perjalanan, kamu pasti akan menemukan pengeluaran yang tidak terduga.

Selain itu, untuk biaya makan, kamu perlu menyesuaikan sendiri dengan gaya hidup kamu selama berada di Labuan Bajo. Ada banyak sekali tempat makan murah yang bisa kamu manfaatkan untuk bisa menekan pengeluaran harian selama backpacker ke Labuan Bajo.

READ MORE
desa wisata labuan bajo
24 Apr 24

5 Desa di Wisata Labuan Bajo, Nikmati Wisata Berkelanjutan

Labuan Bajo, sebuah kota kecil yang terletak di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, telah menjadi sorotan dunia sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas Indonesia. Namun, pesona Labuan Bajo tidak hanya terbatas pada keindahan alamnya yang menakjubkan. Di sekitar kota ini, terdapat sejumlah desa yang menawarkan pengalaman wisata berkelanjutan yang tak terlupakan. Dari desa-desa yang dikenal sebagai "desa di atas awan" hingga perkampungan megalitikum yang kaya akan sejarah, Labuan Bajo memiliki ragam destinasi yang menarik untuk dijelajahi.

Desa-desa di sekitar Labuan Bajo tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga mempersembahkan kesempatan bagi para wisatawan untuk menyelami kehidupan dan budaya lokal yang autentik. Dengan menjaga keberlanjutan lingkungan dan melestarikan warisan budaya, desa-desa ini telah menjadi contoh yang menginspirasi dalam mempromosikan pariwisata berkelanjutan. Dari upaya pelestarian lingkungan hingga praktik pertanian yang berkelanjutan, setiap desa memiliki cerita uniknya sendiri yang siap untuk ditemukan.

1. Desa Wae Rebo: Menjelajahi Situs Warisan Dunia di Atas Awan

Desa Wae Rebo menjadi salah satu destinasi yang paling menarik untuk dikunjungi di sekitar Labuan Bajo. Terletak di Kampung Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur, desa ini dikenal sebagai "desa di atas awan". Daya tarik utamanya adalah tujuh rumah adat "Mbaru Niang" yang menjadi simbol budaya dan keberlanjutan. Desa ini juga diakui sebagai situs warisan budaya dunia. Menelusuri jalan setapak yang terpencil dan menanjak untuk sampai ke desa ini adalah petualangan tersendiri. Setibanya di sana, Anda akan disambut oleh keindahan alam yang menakjubkan dan suasana yang tenang. Selain itu, Anda juga dapat berinteraksi dengan penduduk setempat yang ramah dan merasakan kehidupan desa yang sederhana namun kaya akan tradisi.

Di Desa Wae Rebo, upaya menjaga keberlanjutan lingkungan menjadi prioritas utama. Penggunaan listrik dibatasi, dan masyarakat setempat memproduksi makanan dari lahan perkebunan lokal. Arsitektur tradisional rumah adat "Mbaru Niang" juga menjadi cerminan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Suasana damai dan harmoni antara manusia dan alam di Desa Wae Rebo menjadikannya tempat yang sempurna untuk memahami lebih dalam konsep wisata berkelanjutan.

2. Desa Bena: Menyelami Keindahan Perkampungan Megalitikum

Desa Bena adalah destinasi lain yang memikat di sekitar Labuan Bajo. Terletak di Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, desa ini menjadi perwakilan hidup dari sejarah megalitikum yang masih lestari hingga saat ini. Berkunjung ke Desa Bena seperti memasuki lorong waktu yang membawa Anda kembali ke masa lalu. Desa ini dikelilingi oleh alam yang subur dan keindahan alam yang menawan, dengan latar belakang Gunung Inerie yang megah.

Keunikan Desa Bena terletak pada rumah-rumah tradisional yang masih dihuni oleh penduduk lokal. Rumah-rumah ini dibangun dari bahan-bahan alami seperti kayu dan jerami, mencerminkan kearifan nenek moyang dalam memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak. Selain itu, desa ini juga memiliki situs megalitikum yang menarik untuk dieksplorasi, seperti megalit yang diyakini sebagai simbol kepercayaan dan kehidupan sosial masyarakat setempat pada masa lalu.

Kehidupan sehari-hari di Desa Bena masih dipengaruhi oleh tradisi dan adat istiadat yang kaya. Anda dapat berinteraksi dengan penduduk setempat, belajar tentang tradisi mereka, dan menyaksikan upacara adat yang diadakan secara berkala. Jika Anda mencari pengalaman yang mendalam tentang sejarah dan budaya Nusa Tenggara Timur, Desa Bena adalah tempat yang sempurna untuk dikunjungi.

3. Desa Tololela: Menyatu dengan Alam dan Budaya Autentik

Tersembunyi di kaki Gunung Inerie, Desa Tololela adalah tempat yang sempurna untuk merasakan keaslian budaya dan alam Nusa Tenggara Timur. Terletak di Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, desa ini menawarkan pengalaman yang memikat bagi para wisatawan yang mencari keindahan yang autentik dan jauh dari keramaian. Saat Anda menginjakkan kaki di Desa Tololela, Anda akan segera terpesona oleh suasana yang damai dan keindahan alam yang menakjubkan di sekitarnya.

Salah satu daya tarik utama Desa Tololela adalah rumah tradisional yang unik, dibangun dari kayu dengan atap ilalang. Rumah-rumah ini tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi penduduk setempat, tetapi juga merupakan bagian penting dari warisan budaya yang dijaga dengan cermat. Anda dapat mengunjungi rumah-rumah ini dan belajar lebih banyak tentang kehidupan sehari-hari masyarakat lokal serta nilai-nilai budaya yang mereka anut.

4. Desa Cancar: Menikmati Keindahan Persawahan Nan Luas

Terletak di Kecamatan Ruteng Manggarai, Pulau Flores, Desa Cancar mempersembahkan pemandangan alam yang menakjubkan dengan persawahan nan luas yang membentuk pola unik seperti jaring laba-laba. Pesona alam desa ini tidak hanya memikat mata, tetapi juga menawarkan pengalaman yang mendalam tentang kehidupan masyarakat lokal dan budaya pertanian mereka yang kaya. Saat mengunjungi Desa Cancar, Anda akan disambut dengan udara segar dan panorama yang memesona dari sawah-sawah hijau yang menghampar luas di sekeliling Anda.

Daya tarik utama Desa Cancar adalah area persawahan yang berbentuk jaring laba-laba, yang disebut "Lodok" oleh penduduk setempat. Para petani di desa ini mengelola sawah-sawah ini dengan menggunakan sistem khusus yang disebut "Lingko", yang mengatur pembagian dan pengelolaan lahan oleh kepala adat kepada masyarakatnya. Sistem ini tidak hanya memberikan manfaat bagi petani dalam pengelolaan sawah, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan alam dan keberlanjutan lingkungan.

5. Desa Wologai: Menyaksikan Kehidupan Tradisional yang Terjaga

Tersembunyi di lereng bukit yang dikelilingi oleh perbukitan hijau nan luas, Desa Wologai adalah salah satu destinasi yang menawarkan pengalaman unik tentang kehidupan tradisional di Flores. Desa ini diperkirakan telah ada sejak sekitar 800 tahun yang lalu, dan hingga kini, masyarakatnya masih mempertahankan warisan budaya dan tradisi nenek moyang mereka dengan penuh kebanggaan.

Ketika mengunjungi Desa Wologai, Anda akan disambut dengan pemandangan rumah adat yang khas, yang dibangun dengan gaya arsitektur tradisional dan dihiasi dengan ukiran-ukiran yang menunjukkan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Setiap rumah di desa ini memiliki cerita tersendiri dan menjadi saksi bisu dari sejarah panjang dan perjuangan komunitas lokal.

Dengan mengunjungi lima desa yang memikat di sekitar Labuan Bajo, kita tidak hanya memperoleh pengalaman wisata yang berkesan tetapi juga turut mendukung upaya pelestarian lingkungan dan warisan budaya lokal. Setiap desa memiliki daya tariknya sendiri dan menawarkan pengalaman yang unik, mulai dari keindahan alam hingga kehidupan tradisional yang autentik. Melalui kunjungan ini, kita dapat memperkuat hubungan antara manusia dan alam serta menghargai keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. Ayo, jelajahi pesona desa-desa di sekitar Labuan Bajo!

READ MORE
Subscribe to Our Newsletter
Subscribe to our Newsletter
Subscribe Form
crossmenuchevron-down