Blog
Article
Latest Blog
komodo
07 Jun 24

10 Hewan Langka nan Unik di Indonesia yang Dilindungi!

Indonesia menjadi salah satu negara yang punya keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Dengan ribuan pulau yang tersebar di seluruh nusantara, membuat Indonesia jadi rumah yang nyaman buat berbagai jenis flora dan fauna yang unik bahkan dilindungi yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. Keanekaragaman ini justru menjadi terancam karena berbagai faktor yang ada seperti deforestasi, perburuan liat terhadap hewan hingga perubahan iklim yang terjadi.

Perubahan faktor ini membuat beberapa hewan menjadi langka dan perlu langkah bersama untuk melindunginya agar tetap dapat berkembang biak dengan baik untuk menjaga populasinya.

10 Satwa Langka di Indonesia yang Perlu Dilindungi!

1. Komodo

Komodo menjadi kadal terbesar di dunia yang hanya dapat ditemukan di beberapa pulau di Indonesia, seperti Pulau Komodo, Rinca, Flores, dan Gili Motang. Hewan ini merupakan kadal terbesar di dunia berdasarkan ukurannya ini diperkirakan memiliki populasi sekitar 3.000 individu. Hewan ini memiliki panjang hingga 3 meter membuatnya dilabeli sebagai kerabat dekat dari dinosaurus dan menjadi spesies purba yang masih hidup hingga saat ini.

Karena hal tersebut, keberadaan komodo masih terus dijaga dan dilindungi. Namun, semakin berkembang dan masifnya pembangunan membuat habitatnya terancam hilang. Tak hanya itu, komodo juga mulai berkurang karena mangsa alami dan perburuan liar.

Untuk melindungi komodo, ada Taman Nasional Komodo yang dibuat mirip dengan habitatnya.

komodo
Komodo. Foto: VOA Indonesia

2. Harimau Sumatera

Pulau Sumatera menjadi salah satu pulau yang memiliki banyak keanekaragaman flora dan mauna. Salah satu yang cukup populer adalah Harimau Sumatera, subspesies harimau yang hanya ditemukan di pulau Sumatera.

Populasi Harimau Sumatera pada saat ini diperkirakan kurang dari 400 ekor di alam liar. Kehilangan habitat ini diakibatkan oleh deforestasi dan perburuan liar untuk perdagangan ilegal menjadi ancaman utama bagi kelangsungan hidup mereka.

Program konservasi yang melibatkan perlindungan habitat dan penegakan hukum yang ketat sangat penting dilakukan untuk menjaga keberadaan spesies ini agar tetap ada.

Harimau Sumatera
Harimau Sumatera. Foto: Wikipedia

3. Badak Jawa

Badak Jawa jadi salah satu mamalia paling langka di dunia dan hanya ada di Indonesia. Hewan ini kini hanya memiliki populasi kurang dari 75 ekor yang hanya ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Bahkan, populasi Badak Jawa semakin menurun setiap tahunnya karena kehilangan habitat, perburuan liar untuk mengincar cula yang punya nilai ekonomi tinggi serta penyakit menjadi ancaman utama.

Untuk menjaga agar tetap terjaga habitatnya, perlu perlindungan ketat di habitat aslinya dan program pemantauan yang intensif dari pemerintah dan bekerjasama dengan masyarakat untuk menjaga populasi yang tersisa.

Badak Jawa
Badak Jawa. Foto: KSDAE KemenLHK

4. Burung Cenderawasih

Tak hanya dari Jawa atau Sumatera, Indonesia Timur juga memiliki fauna yang cantik namun diambang kepunahan. Burung Cenderawasih, atau sering disebut sebagai burung surga, menjadi seekor ikon dari keindahan alam Papua.

Burung ini memiliki bulu yang sangat indah dan tarian kawin yang spektakuler. Karena keindahan ini lah yang menjadikannya target perburuan dan perdagangan ilegal yang membuatnya beberapa spesies Cenderawasih terancam punah akibat perusakan habitat dan eksploitasi berlebihan.

Burung Cenderawasih
Burung Cendrawasih. Foto: Antaranews.com

5. Elang Jawa

Salah satu burung gagah yang jadi fauna unik dan dilindungi di Indonesia berikutnya adalah Elang Jawa. Burung ini menjadi hewan yang hanya ada dan tersebar di hutan-hutan di Pulau Jawa seperti di Gunung Slamet, Gunung Anjasmoro, Gunung Kawi, Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Alas Purwo, Taman Nasional Gunung Halimun, dan lainnya.

Hewan endemik yang ada di Pulau Jawa ini memiliki tubuh yang berukuran sedang sampai besar, langsing, dan panjang tubuh antara 60–70 cm (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor). Burung gagah nan eksotis ini sekarang masuk ke dalam Critically Endangered oleh International Union for Conservation of the Nature (IUCN) karena populasinya hanya tersisa 250 ekor saja. Dengan semakin berkurangnya populasi Elang Jawa, perlu langkah konservasi dan tidak dilakukan perburuan liar di sekitar habitat aslinya.

Elang Jawa
Elang Jawa. Foto: Liputan6.com

6. Kucing Merah Kalimantan

Sama seperti Elang Jawa, Kucing Merah Kalimantan menjadi salah satu spesies kucing hutan yang ada di kalimantan masuk ke dalam kategori terancam punah oleh IUCN. Kucing dengan perawakan yang lebih besar dari kucing biasa ini punya ciri khas dengan bulu berwarna merah batu bata, kebanyakan hidup di hutan tropis dengan ketinggian sekitar 800 meter, punya kepala dan badan yang panjangnya sekitar 49,5-67 sentimeter, dan ekor sepanjang 30-40,3 cm.

Kucing Merah diperkirakan hanya memiliki populasi kurang dari 2000 ekor pada saat ini. Hal ini lah yang membuatnya masuk ke dalam kategori hewan yang harus dilindungi karena tempatnya semakin berkurang akibat pembabatan hutan-hutan di Kalimantan yang semakin sering terjadi.

Kucing Merah Kalimantan
Kucing Merah Kalimantan. Foto: Wikipedia

7. Burung Merak

Nama burung yang seperti nama pelabuhan di ujung Barat Pulau Jawa ini memang memiliki tampilan yang memukau dan indah. Dibalik keindahannya, burung yang dijuluki “burung sombong” ini jumlah populasinya semakin berkurang dan terancam punah. Populasi burung khas Indonesia ini diperkirakan hanya tersisa sekitar 10.000-20.000 ekor merak dewasa saja.

Berkurangnya populasi burung dengan sayap yang indah ini dikarenakan maraknya perdagangan dan perburuan secara ilegal. Siapa pun pasti akan terpana melihat kecantikan dari bulu dan sayap yang memiliki corak berbeda dari burung pada umumnya. Karena keindahannya ini lah yang membuat banyak orang tidak bertanggung jawab ingin memilikinya meskipun dilarang untuk diperjualbelikan maupun dipelihara secara individu.

Burung Merak
Burung Merak. Foto: kompas.com

8. Maleo

Bagi warga pulau Sulawesi, Maleo adalah salah satu jenis endemik besar yang cukup dilindungi keberadaannya. Hewan ini dapat ditemukan di hutan dataran rendah maupun bukit-bukit yang ada di pulau Sulawesi. 

Sebagai satu-satunya dari genus monotipe Macrocephalon, Maleo harus dilindungi karena populasinya yang hingga saat ini tersisa 8.000-14.000an ekor saja. Kepunahan Maleo ini disebabkan aktivitas pariwisata dan pembukaan lahan sawit yang dituding menjadi penyebab utamanya sehingga membuat Maleo masuk ke dalam hewan yang dilindungi.

Maleo
Maleo. Foto: Tompotika Conservation

9. Burung Jalak, Bali

Selain burung Merak dan Elang Jawa, Jalak Bali menjadi salah satu spesies burung yang populasinya mulai berkurang hingga saat ini. Burung yang memiliki ciri dengan warna bulu yang kontras antara hitam dan putih ini punya panjang tubuh berukuran 25-28 cm, serta memiliki ciri khas suara yang indah dan memiliki sifat sering berkelompok. 

Populasinya yang semakin berkurang membuat hewan ini masuk ke dalam kategori hewan langka dan dilindungi. Konservasi menjadi langkah konkrit agar kita semua bisa menikmati keindahan suara dari burung ini.

Burung Jalak, Bali
Jalak Bali. Foto: Detiktravel

10. Musang Congkok

Musang Congkok adalah hewan langka yang dapat ditemukan di wilayah pegunungan Aceh dan Sumatera Barat. Hewan ini punya ciri khas kegesitannya ini memiliki panjang sekitar 71cm dan berat yang mencapai 5kg. Selain itu juga suka memangsa mamalia kecil dan serangga.

Nama Musang Congkok mungkin asing di telinga kita. Namun, populasinya kini semakin sedikit dan semakin susah untuk ditemui keberadaanya. Hal ini lah yang membuat Musang Congkok menjadi salah satu hewan yang dilindungi.

Musang Congkok
Musang Congkok. Foto: IDN Times

READ MORE
komodo
06 Jun 24

Mengenal Komodo: Ciri-ciri, Makanan, dan Bahayanya

Komodo merupakan hewan endemik asli Indonesia yang tidak bisa ditemukan di negara lain. Komodo atau yang memiliki nama Varanus Komodoensis berada di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Provinsi Nusa Tenggara Timur, NTT.

Sampai sekarang, komodo masih menjadi hewan yang paling dicari oleh para wisatawan yang berasal dari berbagai daerah maupun dari belahan dunia lain. Maka dari itu, eksistensi komodo ini perlu dijaga dengan baik.

Meski demikian, masih banyak orang yang belum mengenal dengan baik hewan komodo ini. Hewan komodo memiliki ciri-ciri, makanan dan habitat yang unik dan perlu untuk diketahui lebih lanjut. Simak ulasannya sebagai berikut.

Apa Itu Komodo?

Hewan komodo adalah hewan asli dari penduduk pulau Komodo. Hewan ini oleh masyarakat setempat diberi nama ora. Komodo adalah spesies terbesar dari famili varanidae dan dinobatkan sebagai kadal terbesar di dunia. 

Komodo bisa memiliki rata-rata panjang sekitar 2 sampai 3 meter dan beratnya bisa mencapai 100 kg. Hewan ini merupakan pemangsa puncak di habitatnya. Komodo adalah hewan yang sangat terkenal di dunia karena memiliki agresivitas yang tinggi terhadap mangsanya.

Meski demikian, habitat komodo perlahan mulai menyusut karena aktivitas manusia yang mulai mengganggu kehidupan mereka. Maka dari itu, IUCN (Uni Internasional untuk Konservasi Alam) memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan dan termasuk sebagai hewan yang dilindungi.

Ciri-ciri Komodo

Setelah mengetahui apa itu hewan komodo, maka selanjutnya kamu juga perlu mengetahui ciri-ciri hewan komodo. Hewan ini memiliki ukuran yang sangat besar dan beberapa ciri lain yang perlu untuk dipelajari lebih lanjut sebagai hewan endemik Indonesia.

  1. Komodo mempunyai ukuran tubuh yang sangat besar, komodo dewasa memiliki ukuran tubuh sekitar 2 sampai 3 meter.
  2. Mempunyai ekor yang berukuran sama panjang dengan tubuhnya.
  3. Dapat mengeluarkan air liur yang kadang tercampur dengan darahnya. Kondisi tersebut terjadi karena hampir seluruh giginya dilapisi jaringan gingiva yang tercabik-cabik ketika makan.
  4. Memiliki gigi sebanyak 60 buah dengan gerigi yang sangat tajam, panjang giginya mencapai 2.5 cm dan sering mengalami pergantian.
  5. Komodo mempunyai lidah panjang yang berwarna kuning dan bercabang.
  6. Hewan komodo memiliki ukuran jantan yang lebih besar ketimbang betinanya.
  7. Komodo jantan mempunyai warna tubuh abu-abu gelap sampai merah batu bata.
  8. Komodo betina mempunyai warna tubuh hijau buah zaitun dan memiliki potongan kecil kuning pada tenggorokannya.
  9. Komodo muda memiliki kulit yang lebih berwarna seperti kuning, hijau dan putih.

Makanan Komodo

Untuk mengetahui lebih lanjut perihal komodo, kamu juga perlu mengetahui apa saja makanan hewan kadal raksasa ini. Komodo adalah jenis hewan karnivora. Meski demikian, hewan ini lebih sering memakan daging bangkai. 

Komodo biasanya mencari makan dengan cara mengendap-endap dan kemudian diikuti dengan serangan secara tiba-tiba kepada korban. Saat mangsa sudah berada dalam jangkauan komodo, maka ia akan langsung menyergap dan menggigit pada sisi bawah tubuh atau tenggorokannya.

Salah satu keunggulan komodo dalam mencari mangsa di habitatnya adalah dengan menggunakan lidahnya. Lidah komodo dapat merasakan bau mangsanya. Baik itu binatang yang sudah mati atau sekarat pada jarak sekitar 9,5 km.

Komodo biasanya akan memakan hasil buruannya dengan cara mencabik-cabik dagingnya terlebih dahulu. Setelah itu, ia akan menelan bulat-bulat mangsa yang sudah mati. Komodo juga memiliki air liur yang dapat membantunya menghabiskan makanan dalam satu kali telan.

Sebagai hewan karnivora yang sangat agresif terhadap bangkai, komodo juga tidak segan-segan memangsa manusia dan mayat. Mereka biasanya akan menggali lubang makam yang dangkal dan kemudian memakan mangsa yang ingin ia santap. 

Tips Aman Melihat Komodo

Saat ini, komodo menjadi hewan yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Namun, keberadaan komodo di Pulau Komodo serta Pulau Rinca tidak bisa dipungkiri menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang dari berbagai penjuru dunia.

Agresivitas komodo dan keaslian habitat hewan asli Indonesia itu tentu perlu dijaga kelestariannya. Maka dari itu, jika kamu yang ingin melihat komodo secara langsung, kamu perlu mengetahui tips aman yang harus dipersiapkan sebelum melihat hewan predator tersebut. Berikut ini adalah tipsnya:

1. Tidak Membawa Daging

Saat kamu ingin mengunjungi pulau komodo dan melihat hewan kadal raksasa itu,kamu sebaiknya tidak membawa makanan yang berupa daging-dagingan. Hal itu dapat menyebabkan naluri komodo sebagai hewan karnivora menjadi terpancing. Komodo bisa mencium bau daging meski sudah diolah dengan berbagai bumbu masakan.

2. Wajib Taat pada Pemandu

Saat memasuki wilayah habitat hewan komodo, kamu diwajibkan untuk menggunakan pemandu. Kamu juga tidak akan diizinkan untuk menelusuri Pulau Komodo tanpa menggunakan pemandu. Hal itu karena akan membahayakan wisatawan. Selain itu, selama berada di Pulau Komodo, sebaiknya kamu selalu bersama dengan pemandu agar bisa mendapatkan pengamanan yang ekstra.

3. Jaga Jarak dengan Komodo

Selanjutnya, jika bertemu dengan komodo secara langsung, kamu tidak akan diizinkan untuk terlalu dekat dengan hewan tersebut. Usahakan untuk selalu menjaga jarak dengan komodo karena jika terlalu dekat maka itu akan membahayakan diri kamu sendiri. Komodo bisa berlari sampai 20 km/jam sehingga itu akan membuat kamu kesulitan untuk menghindar.

4. Wanita Menstruasi Harus Lebih Hati-hati

Sebagai hewan yang memakan daging, komodo juga sangat sensitif terhadap darah. Jika kamu berada di Pulau Komodo dan dalam kondisi sedang menstruasi, maka sebaiknya kamu lebih berhati-hati dan waspada. Namun, sebaiknya kamu memberitahu kepada pemandu tentang kondisimu agar kamu juga mendapatkan penjagaan yang ekstra.

5. Tidak Menggunakan Pakaian Berumbai

Tips aman melihat komodo yang terakhir adalah dengan tidak menggunakan pakaian yang longgar dan berumbai. Hal itu karena komodo memiliki karakter sama dengan banteng yang mudah tertarik dengan kain yang melambai-lambai atau bergoyang. Maka dari itu, gunakan pakaian yang nyaman tapi sekaligus aman untuk melihat komodo.

Demikian adalah informasi tentang hewan komodo. Hewan ini merupakan kadal raksasa yang dilindungi. Sampai sekarang populasinya terus mengalami pengurangan terlebih karena meluasnya aktivitas manusia di pulau tersebut.

Meski demikian, kamu tetap bisa melihat hewan komodo dengan cara berkunjung ke pulau komodo dengan memperhatikan berbagai tips aman untuk melihat hewan karnivora yang sewaktu-waktu bisa membahayakan wisatawan tersebut.

READ MORE
labuan bajo
05 Jun 24

Cara ke Labuan Bajo dari Jakarta dengan Berbagai Jenis Moda Transportasi

Labuan Bajo adalah wisata populer di Indonesia yang masuk dalam pariwisata super prioritas. Banyak turis lokal maupun mancanegara yang menjadikan Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi impiannya di kemudian hari.

Namun, satu hal yang menjadi masalah adalah bahwa Labuan Bajo terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur. NTT adalah provinsi yang terletak sangat jauh dari Jakarta. Ada banyak sekali pertanyaan tentang cara ke Labuan Bajo dari Jakarta dengan berbagai moda transportasi.

Jika kamu adalah salah satu orang yang penasaran bagaimana cara ke Labuan Bajo dari Jakarta, maka artikel ini sangat cocok untuk kamu. Simak ulasannya sebagai berikut.

Cara ke Labuan Bajo dari Jakarta

Cara ke Labuan bajo dari Jakarta sebetulnya bisa ditempuh dengan berbagai cara, yaitu melalui jalur darat dan laut, serta jalur udara. Semuanya bisa ditempuh dengan mudah. Labuan Bajo terletak di Pulau Flores, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

1. Jalur Udara

Pilihan terbaik untuk ke Labuan Bajo dari Jakarta adalah dengan menggunakan jalur udara. Labuan Bajo sudah memiliki bandara internasional yang bernama Bandara Komodo (LBJ) yang melayani penerbangan langsung atau transit. Berikut ini adalah beberapa penerbangan yang bisa digunakan dari Jakarta ke Labuan Bajo

Penerbangan Langsung:

Jakarta (CGK) – Labuan Bajo (LBJ), harga tiket mulai dari 1-2,5 juta rupiah.

Penerbangan Transit:

Medan (KNO) – Jakarta (CGK) – Labuan Bajo (LBJ), harga tiket mulai dari 2,6 juta rupiah.

Pekanbaru (PKU) – Jakarta (CGK) – Labuan Bajo (LBJ), harga tiket mulai dari 2,6 juta rupiah.

Palembang (PLM) – Jakarta (CGK) – Labuan Bajo (LBJ), harga tiket mulai dari 1,9 juta rupiah.

2. Jalur Darat dan Laut

Selain moda transportasi udara, kamu yang ingin datang ke Labuan Bajo juga bisa menggunakan moda transportasi darat dan laut. Transportasi darat bisa ditempuh dari Jakarta dengan menggunakan bus. Opsi ini mungkin lebih murah, tapi memakan waktu tempuh yang lebih lama.

Jalur darat dari Jakarta menuju ke Labuan Bajo juga bisa ditempuh dengan menggunakan kereta api dan kemudian dilanjut dengan kapal laut. Pilihan rute darat ini menjadi hal penting yang harus kamu perhatikan karena melibatkan beberapa moda transportasi baik darat maupun laut.

Cara ke Labuan Bajo dari Jakarta menggunakan jalur darat adalah dengan naik kendaraan umum dari Jakarta, kemudian ke Surabaya, dan lanjut naik kapal sampai ke Labuan Bajo. Jika ingin menggunakan opsi ini, maka pastikan kamu telah menyesuaikan jadwal liburan dengan jadwal kapal laut yang tersedia.

Pasalnya, jadwal kapal laut Surabaya-Labuan Bajo tidak tersedia setiap saat. Sementara untuk jadwal kereta, kamu bisa menyesuaikan dengan jadwal keberangkatan kapal laut. Maka dari itu, rincian perjalanan yang akan kamu lakukan dari Jakarta menuju ke Labuan Bajo adalah sebagai berikut:

Berangkat dari Jakarta menuju ke Surabaya dengan menggunakan kereta api. Beberapa stasiun yang melayani perjalanan ini adalah Stasiun Gambir atau Stasiun Pasar Senen. Sementara itu, di Surabaya, kamu dapat memilih untuk turun di Stasiun Gubeng atau di Stasiun Pasar Turi.

Adapun waktu tempuh dari Jakarta ke Surabaya dengan kereta api biasanya memakan waktu sekitar 11 sampai 13 jam, tergantung pilihan kereta yang kamu ambil. Selain itu, biaya yang akan kamu keluarkan adalah berkisar antara antara Rp300.000 sampai Rp700.000.

Sesampainya di Surabaya, kamu masih perlu untuk mencari angkutan umum untuk menuju Pelabuhan Tanjung Perak. Dari Pelabuhan Tanjung Perak, kamu akan melanjutkan perjalanan dengan kapal laut menuju Labuan Bajo. Biaya perjalanan ini sekitar Rp323.000 per orang dengan waktu tempuh 2 hari 14 jam.

Tempat Wisata Populer di Labuan Bajo

Setelah sampai di Labuan Bajo, kamu bisa mengunjungi berbagai tempat wisata yang populer di sana. Beberapa tempat wisata di Labuan Bajo yang bisa kamu kunjungi adalah

1. Taman Nasional Komodo

Taman Nasional Komodo adalah rumah bagi kadal terbesar di dunia yang asli Indonesia.. Selain bertemu langsung dengan hewan purba ini, di sana kamu juga dapat menikmati trekking sekaligus menikmati pemandangan savana yang luas dan pantai yang indah.

2. Pulau Padar

Destinasi wisata di Labuan Bajo yang kedua adalah Pulau Padar. Pulau Padar terkenal dengan pemandangan panorama yang indah dari puncak bukitnya. Ketika kamu ingin mencapai puncak, kamu harus mendaki sekitar 30-40 menit. Tapi, sesampainya di atas, kamu kan disuguhi pemandangan teluk berwarna biru, hijau, dan putih dari atas sehingga sangat memukau.

3. Pantai Pink

Pantai Pink merupakan salah satu dari tujuh pantai berpasir merah muda di dunia. Warna pasir tersebut berasal dari campuran pasir putih dengan fragmen karang merah. Pantai ini juga memiliki wahana snorkeling dengan terumbu karang yang masih sangat alami, ditambah dengan beragam biota laut yang indah.

4. Gua Batu Cermin

Selanjutnya, kamu juga bisa berwisata di Gua Batu Cermin. Gua Batu Cermin adalah gua karst yang memiliki stalaktit dan stalagmit yang indah. Namanya berasal dari cahaya matahari yang masuk ke dalam gua sehingga dapat memantul pada dinding dan menciptakan efek cermin.

5. Pulau Kanawa

Pulau Kanawa merupakan pulau kecil yang memiliki pantai berpasir putih dan perairan yang berwarna biru. Pulau ini sangat cocok untuk beristirahat dan berenang, snorkeling. Selain itu, kamu hanya bisa menikmati matahari terbenam yang indah.

Demikian adalah penjelasan tentang cara ke Labuan Bajo dari Jakarta dengan berbagai moda transportasi. Jika kamu ingin mengunjungi Labuan Bajo dengan rute di atas, maka kamu bisa langsung mempersiapkan diri untuk berkelana ke NTT.

READ MORE
Subscribe to Our Newsletter
Subscribe to our Newsletter
Subscribe Form
crossmenuchevron-down