Blog
Article
Latest Blog
mawatu labuan bajo
02 Aug 24

Apa Saja Mata Pencaharian Masyarakat Labuan Bajo? Simak Faktanya

Labuan Bajo, yang terletak di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, dikenal sebagai pintu gerbang menuju keajaiban Taman Nasional Komodo. Selain keindahan alamnya, mata pencaharian masyarakat Labuan Bajo mencerminkan keterikatan mereka dengan lingkungan laut dan darat yang kaya.

1. Pariwisata: Tulang Punggung Ekonomi

Salah satu sektor terbesar di Labuan Bajo adalah pariwisata. Seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan yang datang untuk menyaksikan Komodo dan pemandangan laut yang menakjubkan, banyak masyarakat yang bekerja sebagai pemandu wisata, staf hotel, dan pekerja restoran.

Alasan:

  • Ketersediaan Sumber Daya Alam: Keindahan alam Labuan Bajo menarik wisatawan dari seluruh dunia, membuka peluang kerja di bidang pariwisata.
  • Dukungan Pemerintah: Upaya pemerintah untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja baru.

2. Perikanan: Memanfaatkan Kekayaan Laut

Perikanan adalah salah satu mata pencaharian tradisional di Labuan Bajo. Banyak masyarakat yang bekerja sebagai nelayan, memanfaatkan kekayaan laut untuk menangkap ikan, cumi, dan hasil laut lainnya.

Alasan:

  • Sumber Daya Alam yang Melimpah: Laut di sekitar Labuan Bajo kaya akan berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya.
  • Keahlian Turun-Temurun: Keahlian dalam menangkap ikan dan mengelola hasil laut sering kali diturunkan dari generasi ke generasi.

3. Pertanian dan Peternakan

Meskipun lebih sedikit dibandingkan perikanan dan pariwisata, pertanian dan peternakan juga merupakan bagian dari ekonomi Labuan Bajo. Tanaman yang dibudidayakan termasuk jagung, padi, dan sayuran, sedangkan peternakan sapi dan babi cukup umum di daerah ini.

Alasan:

  • Keanekaragaman Alam: Keberagaman kondisi tanah dan iklim memungkinkan masyarakat untuk bercocok tanam dan beternak.
  • Kebutuhan Lokal: Produk pertanian dan peternakan memenuhi kebutuhan konsumsi lokal dan terkadang dijual ke daerah lain.

4. Kerajinan Tangan dan Seni

Sektor ini, meskipun kecil, memainkan peran penting dalam menunjang pariwisata. Kerajinan tangan seperti kain tenun ikat, perhiasan, dan ukiran kayu sering kali dibeli oleh wisatawan sebagai oleh-oleh.

Alasan:

  • Budaya dan Tradisi yang Kuat: Seni dan kerajinan adalah bagian integral dari budaya masyarakat Flores.
  • Pasar Wisatawan: Permintaan akan produk lokal meningkat seiring dengan pertumbuhan pariwisata.

5. Jasa dan Perdagangan

area komersial mawatu

Dengan berkembangnya Labuan Bajo, sektor jasa dan perdagangan juga mulai tumbuh. Usaha kecil seperti toko kelontong, bengkel, dan jasa transportasi kini semakin banyak ditemui.

Alasan:

  • Pertumbuhan Ekonomi: Peningkatan jumlah penduduk dan wisatawan menciptakan kebutuhan akan layanan tambahan.
  • Peluang Usaha: Banyak masyarakat yang memanfaatkan peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

6. Pengembangan Ekowisata

Ekowisata adalah salah satu sektor yang semakin diminati di Labuan Bajo. Masyarakat setempat mulai terlibat dalam kegiatan yang mendukung pariwisata berkelanjutan, seperti menyediakan homestay, menawarkan tur ekowisata, dan mempromosikan praktik ramah lingkungan.

Alasan:

  • Kesadaran Lingkungan: Semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, sehingga ekowisata menjadi pilihan yang tepat untuk menarik wisatawan yang peduli lingkungan.
  • Pelestarian Budaya dan Alam: Melalui ekowisata, masyarakat dapat berbagi kekayaan budaya dan keindahan alam secara berkelanjutan.

7. Budidaya Rumput Laut

Selain perikanan, budidaya rumput laut menjadi salah satu pilihan mata pencaharian bagi masyarakat pesisir Labuan Bajo. Rumput laut yang dibudidayakan seringkali diolah menjadi produk pangan atau diekspor ke luar daerah.

Alasan:

  • Pasar yang Luas: Rumput laut memiliki permintaan tinggi baik di pasar lokal maupun internasional.
  • Modal Awal yang Relatif Rendah: Budidaya rumput laut tidak membutuhkan investasi besar, sehingga bisa diakses oleh masyarakat dengan modal terbatas.

8. Pengrajin Perahu dan Alat Tangkap

Labuan Bajo yang dikenal sebagai kota pelabuhan menjadikan industri pembuatan perahu dan alat tangkap sebagai salah satu mata pencaharian penting. Para pengrajin lokal terampil membuat perahu tradisional dan modern yang digunakan oleh nelayan.

Alasan:

  • Keahlian Tradisional: Kemampuan membuat perahu telah diwariskan turun-temurun, menjadikannya sebagai keahlian yang dihargai.
  • Kebutuhan Tinggi: Seiring dengan perkembangan sektor perikanan, kebutuhan akan perahu dan alat tangkap terus meningkat.

9. Pengelolaan Sumber Daya Alam

Beberapa masyarakat terlibat dalam pengelolaan sumber daya alam seperti hutan dan air. Mereka bekerja di bidang konservasi dan menjaga agar ekosistem tetap lestari.

Alasan:

  • Keberlanjutan Lingkungan: Ada kebutuhan mendesak untuk melindungi sumber daya alam yang menjadi aset utama bagi pariwisata dan kehidupan sehari-hari.
  • Program Pemerintah dan LSM: Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, mendorong pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

10. Pendidikan dan Pelatihan

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan sumber daya manusia yang terampil di sektor-sektor utama, pendidikan dan pelatihan menjadi penting. Banyak masyarakat yang bekerja sebagai pendidik atau terlibat dalam program pelatihan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan yang diperlukan.

Alasan:

  • Permintaan Tenaga Terampil: Pertumbuhan sektor ekonomi membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan berpendidikan.
  • Pembangunan Kapasitas: Program pendidikan dan pelatihan membantu meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia lokal.

Penutup

Keberagaman mata pencaharian di Labuan Bajo mencerminkan adaptasi masyarakat terhadap potensi alam dan tuntutan pasar. Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi masyarakat, Labuan Bajo terus berkembang sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia, yang tidak hanya mengandalkan keindahan alam tetapi juga kekuatan masyarakatnya dalam menjaga dan mengembangkan potensi lokal.

READ MORE
Ke Labuan Bajo dari Surabaya
02 Aug 24

Cara ke Labuan Bajo dari Surabaya dengan Berbagai Moda

Labuan Bajo jadi salah satu destinasi wisata yang cukup populer di wilayah Indonesia Timur, terkenal karena keindahan alam dan jadi pintu gerbang untuk menuju Taman Nasional Komodo. Labuan Bajo terletak di ujung barat Pulau Flores di Indonesia dan bisa diakses dengan beragam transportasi dari tempat tujuan asal kamu. Jika kamu berangkat dari Surabaya, berikut adalah panduan lengkap menuju ke Labuan Bajo dari Surabaya dengan berbagai pilihan transportasi.

Cara ke Labuan Bajo dari Surabaya

Cara ke Labuan Bajo dari Surabaya sebenarnya bisa dilakukan dengan cara berikut:

1. Perjalanan Menggunakan Pesawat

Cara tercepat dan paling nyaman untuk berlibur ke Labuan Bajo dari Surabaya adalah dengan menggunakan pesawat. Cocok jika memang kamu hanya punya waktu berlibur yang terbatas di akhir pekan, nih! Yuk, cari tahu langkah-langkahnya:

  • Cari Penerbangan
    Untuk menuju Labuan Bajo, kamu bisa mencari penerbangan langsung dari Bandara Internasional Juanda (SUB) Surabaya menuju ke Bandara Komodo (LBJ) di Labuan Bajo yang akan memakan waktu penerbangan sekitar 2-3 jam. Ada beberapa maskapai yang melayani rute ini seperti Garuda Indonesia, Lion Air, dan Citilink. Jangan lupa untuk memeriksa kembali jadwal penerbangan dan memesan tiket jauh-jauh hari untuk mendapatkan harga terbaik, ya!
  • Penerbangan Transit
    Opsi lain jika kamu tidak mendapatkan tiket untuk penerbangan langsung, maka yang bisa kamu lakukan adalah mencari tiket dengan penerbangan transit. Rute yang biasanya tersedia pada aplikasi penjualan tiket pesawat adalah transit melalui Bali (Bandara Ngurah Rai) atau Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta). Opsi ini pasti akan memakan waktu lebih lama, namun bisa menjadi alternatif jika kamu tidak menemukan penerbangan langsung yang sesuai.
Gambar: Travel Kompas

2. Perjalanan Menggunakan Kapal Laut

Cara kedua untuk menuju ke Labuan Bajo dari Surabaya adalah dengan menggunakan kapal laut. Cara ini cocok jika kamu memiliki lebih banyak waktu dan ingin menikmati perjalanan laut yang indah. Yuk, cari tahu caranya!

  1. Pelni
    Menuju Labuan Bajo dari Surabaya dengan kapal laut bisa mencoba naik kapal milik Perusahaan Nasional Pelayaran Indonesia (Pelni). Pelni menyediakan rute kapal dari Surabaya ke Labuan Bajo dengan jadwal berlayar yang tersedia beberapa kali dalam sebulan dan perjalanan ini bisa memakan waktu sekitar 24-30 jam tergantung kondisi cuaca dan jadwal kapal yang tersedia.
  2. Kapal Ferry
    Selain menaiki kapal Pelni, kamu juga bisa menggunakan kapal ferry untuyk menuju Labuan Bajo dari Surabaya. Kapal Ferry melayani berbagai pelabuhan di Nusa Tenggara Timur. Dari pelabuhan tersebut, kamu bisa melanjutkan perjalanan menggunakan kapal lokal atau speedboat menuju ke Labuan Bajo.
Gambar: IDN Times

3. Menggunakan Transportasi Darat dan Laut

Kalau kamu adalah seseorang yang menyukai petualangan, kombinasi perjalanan dengan transportasi darat dan laut menuju Labuan Bajo dari Surabaya secara maraton bisa jadi pilihan dengan intinerari sebagai berikut:

  1. Menggunakan Bus ke Bali
    Dari Surabaya kamu bisa naik bus ke Bali dengan estimasi perjalanan sekitar 10-12 jam. Bus-bus ini biasanya berangkat dari terminal Bungurasih di Surabaya dan tiba di terminal Ubung di Denpasar. Kamu bisa mencari jadwal bus ke agen atau langsung dari aplikasi penjualan tiket online.
  2. Ferry ke Lombok
    Dari Bali kamu bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kapal Ferry dari Pelabuhan Padang Bai menuju ke Pelabuhan Lembar di Lombok. Perjalanan dengan kapal Ferry memakan waktu sekitar 4-5 jam tergantung cuaca di sekitarnya.
  3. Bus dan Ferry ke Sumbawa
    Setelah sampai Lombok, kamu bisa transit dengan menggunakan bus ke pelabuhan Kayangan dan melanjutkan perjalanan dengan kapal Ferry ke pelabuhan Poto Tano di Sumbawa. Setelah tiba di Sumbawa, naik bus lagi ke pelabuhan Sape.
  4. Ferry ke Labuan Bajo:
    Setelah sampai di pelabuhan Sape kamu harus melanjutkan naik ferry ke Labuan Bajo yang memakan waktu sekitar 6-7 jam hingga sampai di pelabuhan Labuan Bajo.
Gambar: Kumparan

Perjalanan ini memang lebih panjang dan melelahkan, tetapi kamu akan punya pengalaman baru untuk melihat lebih banyak daerah di Indonesia dengan ciri khas dan budaya yang beragam.

Tips dan Rekomendasi

  • Buat Perencanaan yang Matang
    Sebelum bertualang dan menikmati keindahan Labuan Bajo, pastikan kamu sudah merencanakan perjalanan dengan matang, mulai dari transportasi menuju Labuan Bajo dan kembali ke Surabaya, penginapan dan akomodasi selama di sana, serta kebutuhan lainnya.
  • Penginapan
    Perencanaan matang yang tepat adlaah dengan memesan penginapan di Labuan Bajo sebelum keberangkatan, apalagi kamu berangkat saat weekend atau libur panjang. Kamu bisa mencari banyak pilihan akomodasi mulai dari hostel, hotel, hingga resort mewah dengan aplikasi atau biro travel yang sudah dipercaya.
  • Persiapan Fisik
    Perjalanan dari Surabaya menuju Labuan Bajo adalah sebuah perjalanan panjang. Dengan jarak yang cukup jauh, membutuhkan kondisi fisik yang prima. Jangan lupa untuk membawa obat-obatan pribadi yang diperlukan, ya!
  • Wisata di Labuan Bajo
    Sebagai surganya laut dan pantai, kamu bisa mengunjungi keindahan Pulau Rinca, Pantai Pink dengan bermain di area pantai atau mencoba untuk snorkeling atau diving di perairan sekitar. Jangan sampai melewatkan untuk melihat kadal terbesar yang ada di Indonesia dengan berkunjung ke Taman Nasional Komodo, ya!

Selamat berlibur di Labuan Bajo!

READ MORE
labuan bajo wae rebo
02 Aug 24

Cara dari Labuan Bajo ke Sumba via Darat, Laut, dan Udara

Pulau Sumba adalah salah satu tempat wisata yang populer di NTT. Namun, popularitas Sumba belum setenar Labuan Bajo. Maka dari itu, jika kamu akan berlibur ke Labuan Bajo, sebaiknya luangkan waktu untuk berkunjung ke Pulau Sumba.

Di sini kamu akan menemukan segudang tempat yang cantik dan tidak bisa ditemukan di tempat lain. Mulai dari pantai, sabana, hingga wisata budaya masyarakat lokal yang masih menjunjung tinggi kebudayaan leluhur mereka.

Pertanyaan baru kemudian muncul, bagaimana cara dari Labuan Bajo ke Sumba naik kapal berapa jam? Serta bagaimana jika perjalanan ditempuh dengan pesawat terbang? Berikut ini Mawatu merangkum informasinya untuk kamu. Simak ulasannya sebagai berikut.

Cara dari Labuan Bajo ke Sumba lewat Jalur Darat-Laut, dan Udara

Labuan Bajo dan Sumba adalah dua destinasi wisata terkenal di Indonesia yang menawarkan pemandangan alam yang memukau. Bagi yang ingin melakukan perjalanan dari Labuan Bajo ke Sumba, tersedia dua pilihan utama yaitu darat-laut dan udara. Berikut ini adalah penjelasan rinci mengenai setiap rute serta informasi untuk kamu:

1. Rute Darat-Laut

Rute pertama yang bisa kamu tempuh adalah rute melalui jalur darat-laut. Kedua pulau ini dipisahkan oleh laut, maka dari itu kamu tidak bisa menempuh hanya dengan menggunakan jalur darat. Setelah melakukan perjalanan darat, kamu perlu melanjutkannya dengan perjalanan laut.

Perjalanan dari Labuan Bajo ke Sumba bisa kamu lakukan dengan naik kapal Feri dari Labuan Bajo ke Waingapu, Sumba. Besaran biaya yang perlu kamu bayar untuk sampai di Sumba lewat Labuan Bajo adalah sekitar Rp120.000 hingga Rp200.000.

Selain itu, kamu juga bisa melakukan perjalanan darat-laut dari Labuan Bajo ke Sumba dengan rute lain. Dari Labuan Bajo, kamu perlu naik kendaraan darat (bisa bus atau travel) menuju Ende. Perjalanan darat ini memakan waktu sekitar 9-10 jam dengan jarak 390 km.

Setelah sampai di Ende, kamu perlu berjalan menuju pelabuhan dan naik kapal Feri untuk menuju ke Sumba. Perjalanan dengan kapal Feri ditempuh dalam waktu 10 jam dengan jarak 234 km.

2. Rute Udara

Rute kedua adalah rute yang paling mudah untuk kamu pilih dari Labuan Bajo ke Sumba. Rute ini memungkinkan kamu dapat memangkas waktu dengan lebih baik dan efisien. Perjalanan bisa dimulai dari Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo.

Kamu perlu memeriksa secara berkala jadwal penerbangan dari Labuan Bajo ke Sumba. Namun, setidaknya ada 3 maskapai yang melayani penerbangan tersebut yaitu Air Asia, Wings Air, dan Batik Air.

Dari Labuan Bajo (LBJ) kamu akan terbang menuju Denpasar (DPS) dengan maskapai Air Asia/ Batik Air, waktu tempuhnya adalah 1 jam 20 menit. Setelah itu, kamu akan transit di Denpasar selama 4 jam 30 menit. Selanjutnya kamu akan terbang kembali dengan maskapai Wings Air dengan waktu tempuh 1 jam 45 menit menuju ke Waingapu (WGP).

Adapun biaya yang perlu kamu bayar untuk perjalanan dari Labuan Bajo ke Sumba dengan menggunakan pesawat terbang adalah Rp3.600.000 sampai Rp3.800.000 tergantung jam keberangkatan dan maskapai yang kamu pilih.

Daya Tarik Pulau Sumba

Traveloka.com

Setelah mengetahui bagaimana cara dari Labuan Bajo ke Sumba, maka kamu juga perlu mengetahui apa saja yang membuat orang tertarik untuk berkunjung ke Pulau Sumba. Berikut ini adalah daya tarik Pulau Sumba yang perlu kau ketahui.

1. Punya banyak Pantai untuk Berselancar

Daya tarik pertama pulau Sumba adalah memiliki segudang pantai yang bisa digunakan untuk berselancar. Jika kamu adalah pecinta surfing maka pulau Sumba akan menjadi surga dunia yang tidak akan ditemukan di tempat lain.

Beberapa pantai yang populer di Sumba untuk berselancar adalah Pantai Tarimban yang terletak di Sumba Timur, dan Pantai Nihiwatu yang ada di Sumba Barat. Keduanya menjadi andalan bagi para pecinta surfing untuk menjalankan hobinya.

2. Memiliki Sabana yang Indah

Selanjutnya, pulau Sumba juga mempunyai sabana yang sangat indah. Pulau ini memiliki beberapa sabana yang cantik dan menjadi andalan para pecinta alam dan fotografer baik level nasional maupun internasional.

Beberapa sabana indah yang ada di Kabupaten Sumba Timur adalah Bukit Tanarara yang ada di Kecamatan Matawai La Pawu, Bukit Warinding di Kota Waingapu, Bukit Mondu yang juga berada di Kota Waingapu, dan terakhir adalah Savana Puru Kambera berada di Kecamatan Kanatang.

3. Wisata Budaya Masyarakat Adat

Selanjutnya, di Sumba kamu akan menemukan tempat wisata adat yang sangat kental dengan kebudayaan masyarakat lokal. Masyarakat Sumba masih sangat menjunjung tinggi kebudayaan leluhur mereka. 

Meski demikian, masyarakat lokal juga memiliki kepercayaan yang kuat untuk selalu menjaga alam di Sumba. Maka dari itu, sampai sekarang Sumba memiliki alam yang masih sangat terjaga dengan baik.

Salah satunya adalah Marapu yaitu sebuah kepercayaan yang dipegang teguh oleh masyarakat Sumba kepada arwah leluhur mereka yang berdampak langsung pada keselamatan dan ketentraman kehidupan mereka di dunia.

Beberapa tempat wisata budaya di Sumba adalah Kampung Adat Ratenggaro yang terletak di Desa Umbu Ngedo, Kabupaten Sumba Barat. Kampung Tarung yang ada di Kecamatan Wailiang, Kota Waikabubak. Serta Kampung Adat Bodo Ede yang ada di dekat kota Waikabubak.

4. Upacara Adat Tahunan

Jika kamu adalah pecinta wisata budaya, maka Sumba adalah pilihan terbaik untuk berwisata. Setiap tahunnya, masyarakat Sumba akan mengadakan upacara adat tahunan yang bisa kamu ikuti. 

Mereka biasanya akan merayakan musim tanam setiap tahun yang disebut sebagai Pasola. Pada saat kegiatan Pasola, kamu akan melihat banyak kegiatan menarik yang bisa dinikmati oleh wisatawan yang berasal dari berbagai daerah.

Selain itu, sebelum panen, ada tradisi yang disebut sebagai Tradisi Nyale atau cacing laut. Tradisi ini biasanya dilakukan untuk mengetahui apakah panen di laut tahun ini melimpah atau tidak.

Jika panen melimpah maka akan terdapat banyak nyale atau cacing di pesisir pantai. Upacara ini biasanya dilakukan oleh dua orang Rato yang berjalan menuju pantai kemudian memanggil nyale agar muncul ke permukaan. Jika nyale keluar banyak dan gemuk, maka artinya Dewa merestui pelaksanaan upacara adat Pasola.

Ada banyak sekali cara yang bisa dilakukan di Pulau Sumba. Sebagai salah satu pulau tercantik di Indonesia, Sumba adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Jika kamu ingin menempuh perjalanan ke Sumba dari Labuan Bajo, rute di atas bisa kamu coba sesuai dengan prioritas dan biaya yang kamu siapkan.

READ MORE
Subscribe to Our Newsletter
Subscribe to our Newsletter
Subscribe Form
crossmenuchevron-down