Blog
Article
Latest Blog
roti kompiang
08 Aug 24

11 Makanan Khas NTT, Sajian Penuh Cita Rasa yang Lahir di Surganya Nusantara

Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah surganya Nusantara. Provinsi ini tidak pernah kehabisan ide untuk menarik wisatawan dari berbagai belahan dunia. Tidak hanya pemandangannya yang indah, NTT juga memiliki segudang masakan yang lezat.

Kamu bisa menemukan makanan khas NTT di berbagai tempat, terutama di pasar tradisional dan restoran yang menjual makanan tersebut. Lantas, apa saja makanan khas NTT yang wajib kamu coba? Simak uraiannya sebagai berikut.

1. Kompiang, Burger Khas NTT

kompiang
gambar : Shutterstock

Roti Kompiang adalah salah satu makanan khas dari daerah Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Disebut burger dari NTT karena bentuknya yang mirip dengan burger dengan warna coklat kekuningan dan butiran-butiran wijen di atasnya, yang dalam bahasa Manggarai disebut ‘longa’.

Proses pembuatan Roti Kompyang sendiri memerlukan ketelitian dan kesabaran. Adonan roti diolah dengan tangan terampil untuk mencapai tekstur yang sempurna. Setelah itu, roti dipanggang di atas bara atau oven dengan suhu tertentu untuk menghasilkan warna kecoklatan yang menggoda. Butiran wijen yang melimpah di bagian atasnya bukan hanya sekadar hiasan, tetapi juga memberikan aroma dan rasa khas yang sulit dilupakan.

Salah satu tempat terkenal yang menyediakan Roti Kompyang adalah Toko Kompiang Lejong Labuan Bajo. Terletak di Jl. Yohanes Sahadoen Wae Kelambu, Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, toko ini menjadi destinasi favorit para pengunjung yang ingin mencicipi kelezatan Roti Kompyang langsung dari sumbernya.

Harga : mulai dari Rp 15.000 saja

2. Kolo

foodnesia.net

Makanan khas NTT yang pertama adalah Kolo. Makanan ini terbuat dari bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan di Indonesia yaitu beras, bawang merah, bawang putih, daun salam, dan santan. Kolo juga disebut sebagai nasi bambu karena cara memasaknya yang menggunakan bambu.

Cara memasaknya adalah dengan menyiapkan semua bahan dan mencampur beras dengan bumbu dan santan, kemudian dimasukkan ke dalam bambu. Selanjutnya, dibakar hingga matang.  

Lokasi Pembelian: Pasar tradisional dan restoran khas NTT.  

Harga: Sekitar Rp 10.000 - Rp 20.000 per porsi.

3. Catemak Jagung

foodnesia.net

Selanjutnya, makanan khas NTT yang tidak kalah enak adalah catemak jagung. Bahan yang digunakan sudah tercantum di dalam nama makanannya, yaitu jagung. Jagung merupakan komoditas yang cukup sulit di NTT. Meski begitu, masyarakat masih menggunakan jagung sebagai salah satu bahan untuk membuat makanan khasnya.

Catemak jagung terbuat dari jagung pipil, kacang tanah, labu kuning, dan kacang hijau. Catemak Jagung atau yang biasa disebut sebagai sup jagung ini dibuat dengan cara mencampur jagung dengan berbagai kacang-kacangan dan sayuran. Orang NTT biasanya menikmati catemak jagung sebagai makanan penutup atau camilan.  

Lokasi Pembelian: Pasar tradisional dan toko oleh-oleh khas NTT.  

Harga: Sekitar Rp 5.000 - Rp 15.000 per porsi.

4. Jagung Bose

foodnesia.net

Masih seputar jagung, makanan khas NTT selanjutnya yang wajib kamu coba adalah jagung bose. Bagi masyarakat NTT, makanan ini biasanya digunakan untuk pengganti nasi. Jagung bose terbuat dari bahan yang mudah didapat seperti jagung putih, kacang merah, dan santan.  

Bubur jagung khas NTT yang kaya akan nutrisi ini biasanya disajikan saat acara adat atau perayaan khusus. Masyarakat NTT juga biasa menyajikan jagung bose dengan lauk daging, seperti daging ayam atau daging sapi. Daging bisa dicampur saat memasak atau juga bisa disajikan sebagai topping.

Lokasi Pembelian: Pasar tradisional dan restoran khas NTT.  

Harga: Sekitar Rp 10.000 - Rp 25.000 per porsi.

5. Sei Daging Sapi

foodnesia.net

Sei adalah daging sapi yang diasap dengan teknik khusus, makanan ini biasanya memiliki rasa yang gurih dan aroma khas yang menggoda. NTT memiliki makanan khas berupa sei daging sapi. Makanan ini dimasak dengan menggunakan arang dan kayu tanaman kosambi.

Sei daging sapi khas NTT terbuat dari bahan-bahan seperti daging sapi, garam, dan bumbu rempah-rempah. Rempah khas NTT dipadukan dengan kayu kosambi membuat daging sapi asap atau sei daging sapi ini menjadi makanan khas NTT yang memiliki rasa sangat mendunia.

Lokasi Pembelian: Pasar tradisional, toko oleh-oleh khas NTT, dan restoran.  

Harga: Sekitar Rp 50.000 - Rp 100.000 per kilogram.

6. Jagung Titi

foodnesia.net

Selanjutnya, makanan khas NTT yang masih berhubungan dengan bahan jagung adalah jagung titi. Jagung titi terbuat dari bahan pulut yang sudah disangrai dan ditumbuk. Ini merupakan makanan ringan tradisional berupa jagung yang ditumbuk hingga halus setelah disangrai.

Jagung titi lebih sering dijadikan sebagai camilan oleh warga NTT. Biasanya, mereka menyantap makanan ini dengan ditemani secangkir kopi. Ada juga yang dicampur dengan air putih seperti membuat sereal, ada juga yang disangrai dengan bumbu garam dan penyedap rasa.

Lokasi Pembelian: Pasar tradisional dan toko oleh-oleh khas NTT.  

Harga: Sekitar Rp 10.000 - Rp 20.000 per bungkus.

7. Rumpu Rampe

orami.co

Selanjutnya, makanan khas NTT yang cocok untuk kamu para pecinta sayuran adalah rumpu rampe. Rumpu Rampe adalah tumisan sayuran campuran yang diberi bumbu khas NTT, biasanya disajikan sebagai lauk.

Makanan ini terbuat dari daun pepaya, daun singkong, daun ubi jalar, terong, dan bumbu rempah khas NTT. Semua bahan di atas kemudian ditumis dengan bumbu untuk menyedapkan rasa. Sayur ini bisa dimakan langsung juga bisa disajikan sebagai teman nasi.

Lokasi Pembelian: Pasar tradisional dan restoran khas NTT.  

Harga: Sekitar Rp 10.000 - Rp 20.000 per porsi.

8. Pelepah Manuk

orami.co

Selanjutnya, makanan khas NTT yang tidak boleh kamu lewatkan adalah pelepah manuk. Pelepah Manuk merupakan makanan berbahan dasar ayam yang dimasak dengan daun pepaya dan daun kemangi sehingga dapat menghasilkan rasa yang unik dan lezat.

Pelepah manuk terbuat dari bahan-bahan yang mudah didapatkan yaitu ayam, daun pepaya, daun kemangi, dan bumbu rempah-rempah. Meski lebih umum menggunakan daging ayam, masyarakat NTT biasanya juga menggantinya dengan daging burung.

Lokasi Pembelian: Pasar tradisional dan restoran khas NTT.  

Harga: Sekitar Rp 25.000 - Rp 50.000 per porsi.

9. Muku Loto

bintara.id

Makanan khas NTT ini berasal dari daerah bernama Nagekeo, yaitu sebuah daerah yang ada di pulau Flores. Makanan ini termasuk sebagai sajian khas NTT yang cukup tua karena merupakan peninggalan sejak zaman leluhur. Muku artinya pisang, sedangkan loto berarti hancur.

Jadi, muku loto merupakan pisang yang dihancurkan. Pisang yang dipakai dalam membuat muku loto adalah pisang muda alias pisang mentah. Biasanya, masyarakat Nagekeo juga menggunakan daging babi sebagai campurannya.

Lokasi Pembelian: Pasar tradisional di Nagekeo, Flores.

Harga: Sekitar Rp 10.000 - Rp 20.000 per bungkus.

10. Manggulu

orami.co

Manggulu adalah makanan ringan yang terbuat dari pisang kering yang dicampur dengan kacang tanah dan gula merah. Makanan ini sering dijadikan sebagai camilan oleh warga NTT. Manggulu berasal dari Sumba Timur dan sampai sekarang masih menjadi camilan favorit warga setempat.

Bahan-bahan untuk membuat manggulu adalah pisang kering, kacang tanah, dan gula merah. Zaman dulu, makanan ini sering digunakan oleh prajurit Belanda untuk mengganjal perut, karena rasanya yang manis dan mengenyangkan.

Lokasi Pembelian: Pasar tradisional dan toko oleh-oleh khas NTT.  

Harga: Sekitar Rp 10.000 - Rp 20.000 per bungkus.

11. Ikan Lawar

orami.co

Terakhir, makanan khas NTT adalah ikan lawar. Ikan Lawar adalah hidangan ikan yang dicampur dengan kelapa parut dan bumbu. Makanan ini biasanya disajikan sebagai pendamping nasi. Seperti namanya, bahan utama makanan ini adalah ikan. Beberapa ikan yang sering dipakai adalah ikan tongkol, cakalang, dan tuna.

Ikan segar itu kemudian dicampur dengan kelapa parut, dan bumbu rempah khas NTT. Makanan ini menjadi favorit karena selain rasanya yang enak juga mempunyai gizi yang baik. Pasalnya, ikan lawar wajib disajikan dengan menggunakan ikan segar.

Lokasi Pembelian: Pasar tradisional dan restoran khas NTT.  

Harga: Sekitar Rp 15.000 - Rp 30.000 per porsi.

Demikian adalah makanan khas NTT yang perlu kamu ketahui. Setiap makanan memiliki cita rasanya masing-masing. Selain itu, sebagai salah satu daerah yang menjadi tujuan wisata, makanan-makanan tersebut kini mulai dijual di berbagai tempat sebagai salah satu daya tarik kuliner khas NTT.

Selain rasa dan gizinya yang baik untuk tubuh, makanan khas NTT juga memiliki harga yang relatif terjangkau. Maka dari itu, makanan-makanan di atas menjadi pilihan yang baik untuk mencoba keanekaragaman kuliner Indonesia.

Segera coba makanan khas NTT sekarang juga!

READ MORE
labuan bajo wae rebo
07 Aug 24

10 Desa Wisata Terbaik di Indonesia yang Cocok untuk Belajar Budaya

Indonesia memiliki segudang destinasi wisata budaya dan masyarakat lokal. salah satu daya tarik yang memanjakan para wisatawan yang ingin berkelana sekaligus belajar budaya Indonesia adalah dengan mengunjungi desa wisata.

Ada banyak sekali desa wisata yang bisa kamu kunjungi di berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Indonesia Timur yang khas dengan kekayaan tradisi dan leluhurnya, sampai Indonesia Barat yang kental dengan gotong royong guyub rukun masyarakatnya.

Jika kamu penasaran dengan berbagai macam desa wisata yang ada di Indonesia, maka berikut ini Mawatu memberikan rekomendasinya untuk kamu. Simak ulasannya sebagai berikut.

1. Desa Wae Rebo, Flores

maps.google.com

Desa Wae Rebo terletak di Flores, Nusa Tenggara Timur, dan dikenal sebagai desa adat yang terisolasi di pegunungan. Daya tarik utama desa ini adalah rumah adat berbentuk kerucut yang disebut Mbaru Niang. 

Pengunjung dapat merasakan kehidupan tradisional masyarakat Manggarai, menyaksikan pemandangan alam yang indah, dan berinteraksi langsung dengan penduduk setempat. Wae Rebo juga menawarkan pengalaman trekking yang menantang namun memuaskan dengan pemandangan pegunungan yang indah sepanjang perjalanan.

Baca Selengkapnya : Menjelajahi Desa Wae Rebo: Surga Tersembunyi di Flores

2. Desa Kete Kesu, Toraja

maps.google.com

Desa wisata terbaik di Indonesia yang kedua adalah Desa Kete Kesu yang ada di Toraja. Desa Kete Kesu adalah destinasi wisata budaya yang terkenal dengan rumah adat Tongkonan dan kuburan tebing yang unik. Desa ini merupakan salah satu desa tertua di Toraja dan dikenal dengan tradisi pemakaman yang rumit dan meriah. 

Di sini, kamu bisa menyaksikan keunikan arsitektur rumah Tongkonan, patung tau-tau, dan ritual adat Toraja yang masih dilestarikan hingga kini. Kete Kesu juga menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan dan suasana desa yang tenang.

3. Desa Penglipuran, Bali

maps.google.com

Desa Penglipuran di Bali dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Desa ini memiliki tata ruang yang teratur dengan rumah-rumah tradisional Bali yang tertata rapi di sepanjang jalan utama. 

Daya tarik utama desa ini adalah arsitektur tradisionalnya yang masih dipertahankan serta kebersihan dan ketertiban yang luar biasa. Kamu dapat berjalan-jalan menikmati suasana desa yang asri, mengunjungi pura, dan berinteraksi dengan penduduk setempat yang ramah.

4. Desa Blekok, Situbondo

maps.google.com

Selanjutnya, desa wisata di Indonesia yang wajib kamu kunjungi adalah Desa Blekok yang terletak di Situbondo, Jawa Timur. Desa Blekok adalah desa wisata yang terkenal dengan keberadaan ribuan burung blekok yang bersarang di hutan bakau sekitar desa. 

Kamu dapat menyusuri jalur-jalur di hutan bakau untuk melihat burung-burung tersebut, mengunjungi pusat konservasi, dan menikmati keindahan alam sekitar. Desa ini juga menawarkan pengalaman belajar tentang ekosistem mangrove dan pentingnya pelestarian lingkungan.

5. Desa Pentingsari, Yogyakarta

maps.google.com

Desa Pentingsari terletak di lereng Gunung Merapi, Yogyakarta, dan dikenal sebagai desa wisata berbasis agrowisata. Pengunjung bisa merasakan suasana pedesaan yang asri dengan pemandangan sawah, kebun, dan gunung. 

Daya tarik desa ini termasuk kegiatan seperti trekking, membatik, belajar gamelan, hingga menikmati kuliner khas desa. Desa Pentingsari juga memiliki homestay yang nyaman, membuat wisatawan dapat menginap dan merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.

6. Desa Arborek, Raja Ampat

maps.google.com

Desa Arborek di Raja Ampat, Papua Barat, adalah surga bagi pecinta snorkeling dan diving. Terletak di tengah keindahan alam bawah laut yang menakjubkan, desa ini menawarkan pengalaman menyelam yang luar biasa dengan keanekaragaman hayati laut yang kaya. 

Pengunjung dapat berenang bersama ikan-ikan tropis, melihat terumbu karang yang indah, dan berinteraksi dengan penduduk setempat yang ramah. Arborek juga terkenal dengan kerajinan tangan dari daun pandan yang dibuat oleh penduduk desa.

7. Desa Tamansari, Banyuwangi

maps.google.com

Selanjutnya, desa wisata yang juga terletak di Jawa Timur adalah Desa Tamansari yang ada di Jawa Timur. Desa Tamansari merupakan desa wisata yang menawarkan berbagai atraksi budaya dan alam. Kamu dapat menyaksikan proses pembuatan batik, mengunjungi kebun kopi, dan menikmati pemandangan sawah serta hutan pinus. 

Desa ini juga menjadi pintu gerbang menuju Kawah Ijen yang terkenal dengan blue fire-nya. Selain itu, Tamansari juga memiliki homestay yang nyaman bagi wisatawan yang ingin menginap dan mengeksplorasi lebih banyak keindahan Banyuwangi.

8. Desa Waturaka, Ende

maps.google.com

Desa Waturaka terletak di Ende, Flores, dan dikenal sebagai desa wisata yang menawarkan pengalaman budaya dan alam yang autentik. Kamu dapat melihat proses pembuatan tenun ikat, mengikuti kegiatan pertanian, dan menikmati pemandangan gunung dan danau yang menakjubkan. 

Desa ini juga dekat dengan Danau Kelimutu yang terkenal dengan tiga warna airnya yang unik. Waturaka menawarkan suasana pedesaan yang tenang dan ramah, ideal bagi wisatawan yang ingin merasakan kehidupan tradisional Flores.

9. Desa Teluk Meranti, Riau

maps.google.com

Desa Teluk Meranti di Riau terkenal dengan fenomena ombak Bono di Sungai Kampar yang menarik banyak peselancar dari seluruh dunia. Ombak Bono adalah ombak pasang yang terjadi di sungai, menciptakan gelombang yang bisa mencapai beberapa meter. 

Pengunjung bisa berselancar di sungai, menyaksikan keindahan alam sekitar, dan berinteraksi dengan penduduk setempat. Desa ini juga menawarkan aktivitas memancing, berkano, dan menyusuri sungai dengan perahu tradisional.

10. Desa Pujon Kidul, Malang

maps.google.com

Terakhir, desa wisata terbaik di Indonesia adalah Desa Pujon Kidul, Malang. Desa Pujon Kidul adalah desa wisata yang menawarkan pemandangan alam yang indah dan berbagai aktivitas menarik. Pengunjung dapat menikmati keindahan perkebunan, sawah, dan pegunungan, serta mencoba berbagai kegiatan seperti berkuda, memetik sayuran, dan bersepeda.

Desa ini juga memiliki kafe di tengah sawah yang menawarkan suasana yang unik dan menenangkan. Pujon Kidul cocok untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan ingin merasakan suasana pedesaan yang asri.

Demikian adalah 10 desa wisata di Indonesia yang memiliki segudang daya tarik yang dapat memanjakan wisatawan. Wisatawan dapat menikmati berbagai pengalaman yang berbeda, mulai dari kegiatan budaya hingga petualangan alam yang menakjubkan. Segera kunjungi desa wisata di Indonesia sekarang juga.

READ MORE
Baju Adat NTT
06 Aug 24

Daftar Baju Adat di NTT dari Berbagai Suku

Nusa Tenggara Timur adalah sebuah pulau yang ada di Indonesia Timur yang menyimpan kekayaan budaya luar biasa serta keindahan alam yang sangat cantik mempesona. Salah satu kekayaan budaya yang luar biasa yang dimiliki oleh NTT adalah pakaian adatnya yang unik dan penuh makna.

Letak geografis Nusa Tenggara Timur sendiri terletak di sebelah tenggara Indonesia yang berbatasan Laut Flores di sebelah Utara, Samudera Hindia di sebelah Selatan, Timor Leste di sebelah timur dan Provinsi Nusa Tenggara Barat di sebelah Barat membuat NTT dikelilingi lautan yang luas. Daratannya sendiri yaitu berbatasan langsung dengan Timor Leste. Selain letak geografis, suku-suku yang mendiami NTT juga beragam, sama seperti keanekaragaman budayanya, termasuk baju adat NTT.

Gambar: Pinterest

Yuk, cari tahu tentang baju adat NTT, mulai dari sejarahnya, ciri khas masing-masing suku, hingga makna di balik setiap detailnya.

Sejarah Baju Adat NTT

Nusa Tenggara Timur hingga saat ini memiliki kurang lebih 1200 pulau, yang terbagi atas 3 pulau utama yaitu Pulau Flores, Pulau Sumba dan Pulau Timor (bagian barat). Banyaknya pulau ini membuat NTT memiliki banyak suku seperti suku Sumba, suku Rote, suku Manggarai, suku Lio, suku Dawan, suku Helong, dan suku Sabu.

Suku-suku yang ada di NTT ini memiliki ciri khas pakaian adat masing-masing yang juga terdapat pengaruh dari kepercayaan dan tradisi yang dibawa sejak zaman leluhur. Simbol-simbol yang terkandung dalam pakaian adat, seperti warna, motif, dan aksesori memiliki makna yang sangat filosofis bagi setiap suku.

Apa Saja Pakaian Adat NTT?

1. Baju Adat Suku Sumba

Suku Sumba jadi salah satu suku utama yang ada di NTT. Secara administrasi, suku Sumba tinggal di pulau Sumba yang terbagi atas 4 kabupaten yaitu Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sumba Tengah, dan Kabupaten Sumba Timur.

Suku Sumba memiliki pakaian adat yang khas untuk laki-laki dan perempuan. Untuk baju adat laki-laki terdiri dari dua lembar hinggi, hinggi kombu dan hinggi kawuru. keduanya menutupi badan dan dibuat dengan teknik tenun ikat dan pahikung. Hinggi ombu sendiri dipakai di pinggul dan diikat dengan ikat pinggang kulit yang lebar, sedangkan hinggi kawuru digunakan sebagai pelengkap.

Tak hanya hinggi, lelaki suku Sumba juga menggunakan ikat kepala yang disebut Tiara patang, bisa ditempatkan di berbagai posisi untuk menyampaikan beragam makna. Mereka juga menggunakan kabilaa yang dipakai di pergelangan tangan kiri dengan kanatar dan mutisalak. Kabilaa adalah lambang kejantanan dan mutisalak adalah lambang kemampuan ekonomi dan status sosial.

Sedangkan untuk wanita, menggunakan beberapa jenis kain yang diberi nama sesuai dengan teknik pembuatannya. Ada pun jenis nama kainnya adalah lau kawuru, lau pahudu, lau mutikau, dan lau pahudu kiku. Kain ini digunakan seperti sarung setinggi dada, dengan bahu tertutup taba huku dengan warna yang sama.

Sebagai aksesoris, para wanita Sumba menggunakan tiara berwarna polos yang diikatkan di kepala, dilengkapi tiduhai atau hai kara ditambah dengan perhiasan logam seperti maraga di dahi. Perhiasan mamuli berupa kalung emas dikalungkan di leher dan digantung hingga ke dada.

Gambar: Brilio

2. Baju Adat Suku Sabu

Suku Sabu adalah salah satu suku yang berasal dari Nusa Tengga Timur yang pulau Sawu dan pulau Raijua. Mereka juga memiliki baju adat khas yang juga diberi nama baju adat Sabu yang dibedakan antara baju adat untuk laki-laki dan perempuan.

Untuk para pria menggunakan kemeja putih lengan panjang dan sarung katun di bagian bawah dengan menggunakan selendang yang disampirkan di bahu. Ada aksesoris tambahan seperti ikat kepala dari emas yang berupa mahkota bertiang tiga, kalung yang terbuat dari kulit kayu muti, perhiasan di leher, gelang emas dan ikat pinggang khusus.

Sedangkan untuk busana wanita di suku ini lebih sederhana. Mereka hanya mengenakan kebaya yang terdiri dari dua balutan kain tenun berupa sarung dengan ikat pindang disebut pending.

Gambar: Mengenali Indonesia

3. Baju Adat Suku Rote

Sebagai salah satu etnis utama di NTT, suku Rote memang pada umumnta tinggal di pualu Rote yang berada di paling ujung selatan Indonesia. Meksipun begitu, populasi suku Rote tersebar di pulau-pulau lain di NTT seperti Pulau Timor, Pulau Ndao, dan Pulau Pamana.

Baju adat suku Rote dikenal dengan tenun ikat yang terbuat dari kain tenun khas Rote dan sering dipasangkan dengan kemeja putih panjang beserta sarung tenun ikan berwarna gelap. Tak hanya itu, baju adat Rote juga menggunakan selendang kain yang memiliki pola sama dnegan kain bawahan yang dipakai untuk menutup dada.

Tak hanya itu, para pria juga memakai aksesoris seperti topi yang terbuat dari daun lontar kering bernama ti’i langga yang menyerupai topi sombero dari Meksiko, menjadi simbol kewibawaan oleh kaum pria suku Rote.

Untuk para wanita suku Rote, aksesoris yang dipakai adalah bulo malik, berbentuk seperti bulan sabit yang dipakai di kepala dan mengenakan sebuah kalung yang bernama habas.

Gambar: Bobobox

4. Baju Adat Suku Manggarai

Suku utama lainnya di NTT yang memiliki pakaian adat yang khas adalah suku Manggarai. Di mana mereka adalah orang-orang yang biasanya mendiami bagian barat pulau Flores Nusa Tenggara Timur.

Pakaian adat suku Manggarai pria sendiri menggunakan kemeja lengan panjang ditambah selendang motif songket dan dipadukan sarung dari kain songket. Mereka juga memiliki aksesoris di kepala yang disebut dengan sapu.

Sedangkan untuk para wanita suku Manggarai menggunakan kebaya dengan kain songket yang cara pemakaiannya mirip dengan sarung dan tidak boleh dilakukan secara sembarang. Ada bagian khusus yang memang harus menghadap ke depan dan tidsak boleh salah arah.

Warna hitam mendominasi kain songket yang digunakan pada baju adat suku Manggarai, karena melambangkan keagungan dan kebesaran suku Manggarai. Untuk aksesoris kepala, mereka menggunakan balibeli dan selendang kain.

Gambar: Pariwisata Indonesia
READ MORE
Subscribe to Our Newsletter
Subscribe to our Newsletter
Subscribe Form
crossmenuchevron-down